REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--- Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Moh Ibnu A, mengatakan sebanyak 1.031 titik panas di wilayah Sumatra pada Ahad (1/10/2023) atau mengalami penurunan dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 1.492 titik panas. "Meskipun menurun, angka ini masih tergolong tinggi karena perlu tindakan antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan itu," kata Moh Ibnu A dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).
Menurut Moh Abnu A, dari 1.031 titik panas di Sumatera tersebut tercatat di Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi, dan Lampung masih menjadi provinsi penyumbang titik panas terbanyak.
Berikut adalah distribusi titik panas di beberapa wilayah Sumatera, yakni Sumatera Selatan sebanyak 824 titik api, Jambi 81 hotspot, Lampung 72 hotspot, Bangka Belitung 35 hotspot. Lalu, Bengkulu 8 hotspot, Riau 7 hotspot, dan Sumatera Barat 4 hotspot. "Untuk Riau terdapat 7 titik panas yaitu di Kabupaten Kampar sebanyak 2 titik api dan Rokan Hilir sebanyak lima titik api," katanya.
Selain itu BMKG Stasiun Pekanbaru juga merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Riau pada Ahad (1/10) pada malam hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di sebagian wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Siak, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Dumai dan Pekanbaru.
Dini hari kembali cerah berawan-berawan tanpa potensi hujan. Untuk suhu udara berada diantara 22.0 – 34.0 °C, dengan kelembapan udara 55 – 98 persen. Arah angin bertiup dari tenggara–selatan/10–30 km/jam. "Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.50 – 1.25 m (rendah)," ujar Ibnu.