REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengatakan pada Ahad (1/10/2023), bahwa dua teroris melakukan serangan bom di depan gedung kementeriannya di Ankara. Satu dari dua pelaku tewas dalam serangan bom bunuh diri dan yang lainnya telah dibunuh di tempat oleh aparat usai kejadian.
Peristiwa tersebut menjadi pengeboman pertama yang melanda Ankara dalam beberapa tahun terakhir. Pemboman terbaru ini mengingatkan warga Turki akan gelombang serangan yang dilakukan oleh berbagai kelompok milisi di kota-kota Turki antara pertengahan tahun 2015 hingga awal tahun 2017. Berikut beberapa serangan mematikan tersebut.
5 Januari 2017
Seorang petugas polisi Turki dan pegawai gedung pengadilan meninggal akibat bom mobil di kota pesisir Aegean, Izmir, dengan sedikitnya 10 orang terluka. Pihak berwenang mengatakan militan Kurdistan Workers Party (PKK) berada di balik serangan itu.
31 Desember 2016
ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan massal pada Hari Tahun Baru yang menewaskan 39 orang setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah klub malam di Istanbul yang penuh sesak.
17 Desember 2016
Sebuah bom mobil menewaskan 13 tentara dan melukai 56 orang ketika menghancurkan sebuah bus yang membawa personel militer yang sedang tidak bertugas di pusat kota Kayseri. Cabang PKK mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
10 Desember 2016
Dua pengeboman, yang satu dilakukan di dalam mobil dan satu lagi diikatkan pada seorang pelaku bom bunuh diri, menewaskan 44 orang. Kebanyakan dari korban adalah petugas polisi, dan melukai lebih dari 150 orang di luar stadion sepak bola Istanbul. Cabang PKK, Kurdistan Freedom Hawks (TAK), mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
26 Agustus 2016
Sebuah bom truk bunuh diri di markas besar polisi di wilayah tenggara Turki yang sebagian besar penduduknya berpenduduk Kurdi menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai puluhan lainnya. PKK mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
20 Agustus 2016
Seorang pengebom bunuh diri melakukan serangan terhadap sebuah pesta pernikahan di kota Gaziantep di Turki tenggara yang menewaskan sedikitnya 51 orang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, penyerang tersebut bekerja sama dengan ISIS.
28 Juni 2016
Tiga kali bom bunuh diri dan serangan senjata menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 160 orang di bandara utama Istanbul. Turki menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada orang-orang yang terkait dengan pelaku serangan yang diyakini terlibat dengan ISIS.
Ada 11 serangan pada 2016....