Senin 02 Oct 2023 06:34 WIB

Pemimpin Dunia Sampaikan Solidaritas Atas Serangan Bom di Turki

Pemimpin dunia mengutuk serangan dan menegaskan ikut memerangi terorisme

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Para pemimpin dunia menyatakan solidaritasnya kepada Turki atas serangan bom yang terjadi di Ankara pada Ahad (1/10/2023)
Foto: EPA-EFE/NECATI SAVAS
Para pemimpin dunia menyatakan solidaritasnya kepada Turki atas serangan bom yang terjadi di Ankara pada Ahad (1/10/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Para pemimpin dunia menyatakan solidaritasnya kepada Turki atas serangan bom yang terjadi di Ankara. Mereka mengutuk serangan teror yang menyebabkan dua petugas polisi mengalami luka ringan pada Ahad (1/10/2023) pagi.

Perdana Menteri Albania Edi Rama dengan keras mengutuk serangan teror tersebut. "Hal ini akan membantu banyak orang di Eropa untuk lebih memahami dan mendukung Turki dalam perjuangannya melawan terorisme," ujarnya.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Kosovo juga mengutuk serangan teror tersebut. Pihaknya menyatakan solidaritas penuh dengan Ankara dan menolak segala bentuk kekerasan teroris.

Swedia mengutuk keras serangan teroris tersebut, menjanjikan kerja sama jangka panjang dengan Türki dalam memerangi terorisme dan berharap korban luka segera pulih sepenuhnya.

“Sedih mendengar tentang serangan teroris di Ankara, Turki, tetapi lega mengetahui bahwa kerusakan yang terjadi sebagian besar dapat dicegah oleh institusi Turki,” kata Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan, negaranya mengutuk keras serangan teror tersebut. “Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk kerja sama jangka panjang dengan Turki dalam memerangi terorisme dan berharap pemulihan yang cepat dan menyeluruh bagi mereka yang terluka,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menyatakan, negaranya berdiri teguh dalam komitmen dan kemitraan jangka panjang dengan Turki dalam memerangi segala bentuk terorisme.

"Terkejut dengan serangan teroris di Ankara, Turki, pagi ini. Saya mengutuk keras upaya pengecut yang menimbulkan cedera dan kematian pada rakyat Turki," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada akun media sosial X.

Michel juga menyatakan solidaritasnya dengan para korban, keluarga mereka, dan Turki. Uni Eropa (UE) juga mengutuk serangan teroris tersebut dan menyatakan solidaritasnya dengan Turki.

Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell berharap para korban luka segera pulih. Kepala delegasi UE di Turki Nikolaus Meyer-Landrut juga mengutuk serangan tersebut dan berharap para petugas polisi yang terluka segera pulih.

“Kami mendukung Turki dalam perjuangannya melawan terorisme,” kata komisaris UE untuk Lingkungan dan Pembesaran, dan mengharapkan pemulihan bagi petugas yang terluka," ujar komisaris Uni Eropa untuk Lingkungan dan Pembesaran Oliver Varhelyi yang mengharapkan pemulihan bagi petugas yang terluka.

“Saya mengikuti perkembangan di Ankara dengan sangat hati-hati. Pemerintah Italia mengutuk keras segala bentuk terorisme,” kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyatakan Italia menyatakan solidaritas penuh dengan Turki.

Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Kairo menyatakan solidaritas penuh dengan rakyat dan pemerintah  Ankara dan berharap semua korban luka segera pulih.Pernyataan tersebut menegaskan kembali penolakan Mesir terhadap segala bentuk terorisme dan kekerasan yang membahayakan stabilitas dan mengintimidasi warga negara.

"Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinan dinamis saudara saya (Recep Tayyip) Erdogan, bangsa Turki yang tegas akan menjadi lebih kuat dari tantangan ini," kata Perdana Menteri Sementara Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar.

Islamabad mengutuk serangan teroris yang dinilai keji. Pemerintah Pakistan mengatakan, negara itu berdiri teguh bersama saudara-saudara Turki dalam perjuangan mereka melawan ancaman terorisme.

Sedangkan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ankara juga mengeluarkan pernyataan mengenai ledakan tersebut. "Menyampaikan belasungkawa kami kepada mereka yang terluka dan berharap mereka segera pulih. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Turki melawan terorisme," ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, pada Ahad (1/10/2023) dua pelaku melancarkan serangan bom yang menargetkan Kemendagri Turki. Rekaman kamera pengawas menunjukkan bahwa sebelum bom meledak, sebuah mobil berhenti di depan gerbang utama Kemendagri Turki.

Salah satu penumpang di mobil tersebut kemudian turun dan berjalan dengan cepat ke arah gedung Kemendagri Turki. Pada momen itu bom meledak dan menyebabkan dua petugas terluka. Aparat keamanan Turki berhasil membunuh seorang pelaku lainnya.

Seorang pejabat senior Turki mengungkapkan, sebelum aksi pengeboman berlangsung, kedua pelaku terlebih dulu membajak mobil yang dikendarainya. Pengemudi mobil dibunuh oleh kedua pelaku di Kayseri. Menurut otoritas Turki, serangan bom yang menargetkan gedung Kemedagri merupakan aksi teror pertama di Ankara sejak 2016.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement