REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform investasi saham Amerika Serikat, Gotrade Indonesia menggarisbawahi pentingnya analisis fundamental dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Gotrade untuk membekali investor dengan segala pengetahuan dan insight yang diperlukan untuk mengambil keputusan investasi secara bijak.
CEO Gotrade Norman Wanto mengatakan komitmen Gotrade Indonesia untuk memberikan edukasi finansial secara berkelanjutan merupakan cerminan dari misi perusahaan untuk memberikan akses bagi investor ritel Indonesia ke pasar di AS, serta membekali investor agar tetap mampu bertahan saat kondisi pasar sedang membaik ataupun menurun.
“Volatilitas ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti naiknya tingkat suku bunga, kekhawatiran akan inflasi berkepanjangan, dan konflik geopolitik, salah satunya konflik Ukraina dan Rusia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).
Menurutnya ketidakpastian ini juga ditambah lagi dengan kenaikan harga minyak yang diakibatkan dari sikap hawkish dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat The Fed baru-baru ini.
Literasi keuangan merupakan salah satu cara untuk menghadapi ketidakpastian pasar global, khususnya yang bersumber dari Amerika Serikat. Para investor Indonesia perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai kondisi fundamental perusahaan yang menjadi portofolio investasinya.
Edukator dan Influencer finansial Kefas Evander menambahkan penguasaan analisis fundamental sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Menurutnya sangat penting berfokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat.
“Perusahaan-perusahaan seperti ini lebih mampu bertahan dari kemerosotan ekonomi dan justru mungkin tumbuh lebih kuat pada saat resesi berakhir,” ucapnya.
Gotrade adalah sistem resmi yang disediakan oleh PT Bursa Berjangka Jakarta (JFX) untuk penyaluran amanat nasabah ke bursa luar negeri (PALN) PT Valbury Asia Futures, pialang berjangka yang terdaftar dan diawasi oleh Bappebti.