Selasa 03 Oct 2023 12:43 WIB

Hari Kelima, Kebakaran di Gunung Lawu Merambat ke Karanganyar

Diperkirakan terdapat tiga kecamatan yang terdampak kebakaran.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Karanggubito, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Menurut data di Posko Penanganan Darurat Karhutla Gunung Lawu 2023 luas keseluruhan hutan dan lahan yang terbakar di Gunung Lawu sejak 30 Agustus hingga Senin (2/10) sore mencapai 1.100 hektare, dan dari luas tersebut yang terbakar sejak Jumat (29/9) seluas 400 hektare.
Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
Asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Karanggubito, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Menurut data di Posko Penanganan Darurat Karhutla Gunung Lawu 2023 luas keseluruhan hutan dan lahan yang terbakar di Gunung Lawu sejak 30 Agustus hingga Senin (2/10) sore mencapai 1.100 hektare, dan dari luas tersebut yang terbakar sejak Jumat (29/9) seluas 400 hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Memasuki hari kelima, kebakaran di hutan Gunung Lawu, api merambat dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Api tersebut merambat diperkirakan terjadi sejak Sabtu (31/9/2023) malam atau Ahad (1/10/20239 dini hari lalu.

Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan pihaknya memfokuskan perhatian di sekitar Candi Cetho, Kecamatan Jenawi. Pasalnya api mengarah ke utara disebabkan oleh arah angin ke daerah tersebut.

Baca Juga

"Perkembangan hari ini dikonsentrasikan ke Candi Cetho karena mengarah ke utara sebagian besar mengarah ke pos Babar, jalur pendakian Tambak Berjo dan Segoro Gunung Ngargoyoso secara umum sangat terjal dan curam. Panasnya luar biasa, anginnya juga tak menentu kesulitan di medan juga angin kencang," kata Juli ketika ditemui, Selasa (3/10/2023).  

Pihaknya mengatakan area yang terdampak saat ini ada tiga kecamatan. Kecamatan tersebut meliputi Tawangmangu, Jenawi, dan Ngargoyoso.  "Luasan (yang terdampak api) perkiraan ada 8 hektar," katanya. 

Sementara itu untuk status kebencanaan, pihaknya mengatakan masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait. "Belum, makanya Ini nanti kita mau berkoordinasi bersama pak bupati Perhutani akan berkoordinasi, ini masih menunggu," katanya. 

Selain itu, pihaknya menjelaskan para personel diarahkan supaya melakukan upaya pemadaman secara manual. Kendati demikian apabila tidak memungkinkan, lanjutnya dapat dilakukan pembuatan ilaran supaya api tidak meluas. 

"Untuk melaksanakan pemadaman api sebisanya tidak membahayakan dan membuat pilar agar api tidak merambat," katanya. 

Meskipun Candi Cetho jadi titik fokus pihaknya mengatakan belum ada dampak kendati jalur pendakian memang telah ditutup. "Wisata belum terganggu dan sampai hari Sabtu Minggu penuh, tidak ada yang terganggu. Belum ada dampak asap dan sebagainya. Pendakian ke gunung memang ditutup tapi kalau ke Cetho tidak," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement