REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, hingga kini pihaknya masih fokus dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu. Meski demikian, pihaknya telah menyiapkan formula penanaman kembali di area terbakar, ketika karhutla berhasil dipadamkan seluruhnya.
Khofifah menjelaskan, formula yang akan digunakan dalam upaya penanaman kembali area terbakarnya Gunung Lawu kemungkinan menggunakan penanaman dengan cara aeroseeding. Yaitu penaburan bibit-bibit tanaman melalui jalur udara.
Namun, kata dia, sebelum upaya tersebut dijalankan, akan terlebih dahulu melakukan asesmen untuk mencocokqn antara topografi wilayah dengan jenis bibit tanaman yang akan disebar. Aeroseeding ini biasanya dilakukan di musim hujan. Bagaimana proses asesmen supaya hutan-hutan yang pernah ada tanaman-tanaman varian keragaman hayati yang pernah ada relatif kita bisa melakukan proses recovery bersama," kata Khofifah, Kamis (12/10/2023).
Khofifah menjelaskan, formula aeroseeding dipilih karena area terbakar yang perlu ditanami kembali berada di area terjal. Maka dari itu, cara yang paling efektif adalah dengan menebarkan benih tanaman melalui jalur udara.
"Jadi memang aeroseeding ini karena keterjalan area sehingga perlu dilakukan penyebaran bibit tanaman melalui udara. Jadi sekali lagi saya sampaikan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan harus tetap kita maksimalkan dan kita jaga bersama," ujarnya.
Khofifah menambahkan, dalam upaya pemadaman area karhutla Gunung Lawu, pihaknya dibantu BNPB terus menggencarkan pemadaman menggunakan helikopter water bombing. Upaya via darat juga terus dilakukan dengan pembuatan ilaran alias sekat bakar atau batas bakar di sekitar titik api. Pembuatan sekat bakar dimaksudkan untuk mencegah agar area yang terbakar tidak meluas.