Selasa 03 Oct 2023 13:13 WIB

Bersyukur Rakernas VI Selesai, Putra Megawati: Soliditas PDIP Menuju 2024 Terjaga

Tiga Pilar Partai menunjukkan kekompakan menuju Pemilu 2023.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPP Prananda Prabowo menuju lokasi penutupan Rakenrnas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (1/10/2023). Rakernas IV PDIP menghasilkan sembilan poin rekomendasi eksternal tentang kedaulatan pangan dan delapan rekomendasi eksternal tentang pemenangan pemilu.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPP Prananda Prabowo menuju lokasi penutupan Rakenrnas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (1/10/2023). Rakernas IV PDIP menghasilkan sembilan poin rekomendasi eksternal tentang kedaulatan pangan dan delapan rekomendasi eksternal tentang pemenangan pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra kedua Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, M. Prananda Prabowo, bersyukur pelaksanaan Rakernas IV PDIP berjalan dengan baik. Soliditas pun terlihat nyata. Tiga pilar partai menunjukkan kekompakan menuju Pemilu 2024.

Tema Rakernas IV 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' wujud kepedulian PDIP terhadap persoalan di tengah masyarakat. Hal ini disampaikan Prananda Prabowo di arena Rakernas, Jiexpo, Kemayoran, Ahad (1/10/2023).

Baca Juga

Menurut Prananda, kehadiran ribuan petani dan pameran pangan wujud komitmen Partai. Karena persoalan pangan sangat penting. Sehingga di agenda besar, PDI Perjuangan selalu memilih tema yang spesifik. 

"Selama Rakernas IV, Ibu Ketua Umum dua kali berkunjung ke pameran pangan. Hari pertama bersama Pak Jokowi dan capres Ganjar Pranowo. Hari kedua juga kembali meninjau dan berdialog dengan penjaga stan di arena pameran pangan," kata Prananda yang dalam dua momen tersebut selalu ikut mendampingi Megawati.

Dia menambahkan, momen penyerahan bibit padi oleh petani kepada Megawati, Presiden Jokowi, dan capres Ganjar di pembukaan rakernas adalah bentuk simbolisasi keberpihakan.

"Pada simbol Pancasila sila kelima, padi melambangkan pangan dan sandang, yang merupakan syarat utama kemakmuran," ujar Prananda.

Dia menyebut, pemilihan tema Rakernas PDIP bagi sebagian pihak terkesan tidak seksi dalam konteks politik terkini. Begitu pun di rakernas sebelumnya, yang membahas jalur rempah untuk menyadarkan Indonesia negara yang kaya dengan rempah-rempah dan pangan bumbu-bumbuan.

Walau begitu, PDIP tetap setia di jalan ideologi dengan membahas dan berupaya menemukan solusi untuk menyelesaikan berbagai masalah riil yang dihadapi rakyat.

"Melalui agenda Rakernas ini, PDI Perjuangan juga menunjukkan soliditas Partai menghadapi Pemilu 2024. Berbagai arahan yang disampaikan Ibu Ketua Umum menjadi perhatian utama peserta termasuk soal menjaga kedisiplinan, selalu menjaga spirit gotong royong serta bekerja dengan turun ke bawah, ke akar rumput. Termasuk menekankan persoalan pangan merupakan hal yang sangat penting," kata Prananda yang dengan menggunakan boogie car menyupiri Megawati meninggalkan arena Rakernas.

Prananda juga menyoroti kehadiran pelajar di arena pameran pangan. Menurutnya, momen itu bisa semakin menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan berdikari di kalangan muda.

"Diharapkan para pelajar itu, kaum gen Z, mendapat inspirasi terhadap upaya menggelorakan kemajuan dan semangat berdikari, dan cinta tanah air," ujarnya.

"PDI Perjuangan mengucap syukur pelaksanaan Rakernas IV berjalan dengan baik," kata Prananda yang akrab disapa Mas Nanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement