REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyiapkan tiga lapis pasokan untuk menyuplai listrik di Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Jakarta Timur.
Stasiun Halim sebagai stasiun awal KCJB yang masuk wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya mendapatkan suplai sebesar 10.380 kilo Volt Ampere (kVA) yang sudah siap sejak 8 Mei 2023.
"Tiga lapis pasokan listrik disiapkan untuk menjaga keandalan listrik di stasiun tersebut," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Lasiran mengatakan, PLN siap mendukung transisi energi yang didorong pemerintah. Salah satunya dengan penggunaan transportasi massal berbasis listrik.
Untuk mendukung kelistrikan di Stasiun Halim, pihaknya membangun satu gardu distribusi listrik khusus dan menggelar 8.750 meter kabel tegangan menengah.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari sejarah kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Kami siap mendukung transisi energi di bidang transportasi, yaitu kereta cepat berbasis listrik dengan menyiapkan suplai listrik yang andal dan cukup," kata Lasiran.
Dalam menyuplai listrik di Stasiun Halim maupun stasiun lainnya serta operasional kereta, PLN Group bahu-membahu mulai dari sisi pembangkitan, transmisi dan distribusi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang diberi nama Whoosh sebagai layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh, saya nyatakan dioperasikan," kata Presiden Jokowi saat peresmian di Stasiun KCJB Halim, Jakarta, Senin (2/10).
Jokowi mengatakan, Whoosh adalah singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat.
Dalam kesempatan itu, belum diumumkan berapa tarif resmi perjalanan KCJB, tapi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memastikan biaya perjalanan Whoosh masih digratiskan hingga pertengahan Oktober 2023.
"Hingga pertengahan Oktober, pengoperasian tetap gratis," katanya.