REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Jakarta Selatan mendorong dua tokoh untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta 2024. Baik Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dianggap memiliki rekam jejak mumpuni.
Bendahara Umum MD KAHMI Jaksel, Harjono menilai, kedua figur tersebut cukup baik di pemerintahan. Menurut dia, keduanya dikenal orang banyak, karena sama-sama bertugas di legislatif, yang satu di tingkat nasional dan satu lagi di DKI Jakarta.
"Untuk Ahmad Ali dan Prasetio Edi adalah orang baik yang punya pengaruh luas, serta mempunyai pengalaman mumpuni di lembaga legislatif," kata Harjono di Jakarta pada Rabu (4/10/2023) malam WIB.
Sementara untuk figur Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim, kata Harjono, juga merupakan sosok baik. Namun jika seorang ulama atau kiai terjun langsung ke politik, lanjut dia, bisa mempunyai dampak pada persepsi masyarakat terhadap keulamaan dan ketokohannya.
"Untuk (Deputi Gubernur) Marullah dan Ariza Patria menurut saya adalah tokoh baik yang memang sudah mempunyai pengalaman pemerintah di lembaga eksekutif," ucap Harjono.
Meski demikian, Harjono mengaku, belum mendapat pernyataan resmi dari KAHMI Jaya yang mendorong lima tokoh di Jakarta menjadi kandidat cagub DKI 2024. Menurut dia, KAHMI Jaya sebagai organisasi yang mengayomi seluruh alumni HMI di Jakarta, tidak akan bisa mengkooptasi kebebasan para anggota dalam langkah politik.
"Secara individu masing-masing alumni pastinya memiliki jejaring ke beberapa tokoh di Jakarta," kata Harjono. Sebelumnya, KAHMI Jaya mendorong lima tokoh menjadi kandidat cagub DKI 2024. Salah satunya adalah Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
Ketua KAHMI Jaya M Syaiful Jihad mengatakan, empat sosok lainnya adalah Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali serta Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Marullah Matali. Kemudian Imam Besar FBR KH Lutfi Hakim dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Ahmad Riza Patria.
Ikuti Whatsapp Channel Republika