Kamis 05 Oct 2023 14:21 WIB

Enam Kunci Kesehatan Mental dalam Islam

Islam membersihkan jiwa dari noda-noda di jiwa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Enam Kunci Kesehatan Mental dalam Islam. Foto:    Sholat (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Enam Kunci Kesehatan Mental dalam Islam. Foto: Sholat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam membersihkan jiwa dari noda-noda keburukan, kejahatan dan kecenderungan melakukan perbuatan maksiat. Islam menjadikan setiap jiwa pemeluknya sehat, kuat, dan mampu melakukan berbagai tindakan positif.

Berdasarkan hal tersebut, kesehatan mental merupakan salah satu tujuan tertinggi Islam. Seorang Muslim yang sehat secara mental maka dia dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat serta alam.

Baca Juga

Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar seorang Muslim memiliki kesehatan mental yang mumpuni. Sejumlah hal berikut ini saling berhubungan dan tidak terpisahkan serta saling melengkapi.

Berikut penjelasan tentang 6 kunci kesehatan mental yang diajarkan dalam Islam.

1. Keimanan

Keimanan menciptakan suatu kepastian mutlak akan rasa aman, nyaman dan tenteram dalam hati seorang Muslim. Beriman kepada Allah berarti meyakini bahwa Allah-lah yang memberi petunjuk jalan, Sang Pencipta, Pemelihara, dan Pemberi Petunjuk kepada jalan yang lurus.

Dalam keadaan seperti ini, umat Islam hanya tinggal mengarahkan perhatian dan fokusnya pada apa yang membawa kemaslahatan umum bagi dirinya dan masyarakatnya, jauh dari filosofi pesimisme dan keraguan, karena segala sesuatu yang telah dan akan terjadi, ditakdirkan oleh Yang Maha Esa, individu, orang yang tabah.

Iman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya merupakan asal muasal ketenangan dalam hati dan tercapainya rasa keseimbangan. Dengan keimanan yang mendalam kepada Allah SWT, maka ini menjadi alasan yang paling utama untuk mencapai kesehatan mental.

2. Sholat

Jamak diketahui bahwa sholat merupakan tiang agama. Melalui sholat, seorang muslim dekat dengan Allah SWT dan menemukan ketenangan dari kepenatan hidup. Sholat pulalah yang membuat seorang Muslim kuat menghadapi gelombang badai kehidupan.

Dengan sholat, seorang Muslim terhindar dari perilaku maksiat dan keji. Allah SWT berfirman:

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Ankabut ayat 45)

Ujungnya ialah akhlak mulia yang meliputi perbuatan dan ucapan. Sholat yang dijalankan dengan penuh keikhlasan dan khusyu memancarkan akhlak mulia pada seorang Muslim. Sholat memberikan pengaruh pada diri, sehingga lisan, hati dan perbuatannya senantiasa terjaga dari perbuatan buruk.

Orang yang sholat berarti membuang energi negatif. Sholat mengerahkan energi positif yang menguatkan diri seorang Muslim. Semua ini ada dalam sujud, bacaan, doa, dan rukuk, dan lainnya. Sujud yang dilakukan dalam sholat, meninggikan derajatnya.

3. Berdzikir

Dzikir adalah kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh seorang Muslim. Dzikir memberi energi positif dari sumber yang tersembunyi. Dzikir menanamkan jiwa dengan kekuatan. Dengan berdzikir, hati menjadi damai.

Allah SWT berfirman, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'ad ayat 28)

Bahkan jika seorang Muslim berpaling dari Allah SWT, maka hatinya akan menjadi keras dan menjadi mudah marah.

Allah SWT berfirman, "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Taha ayat 124)

Berdzikir adalah perasaan akan kehadiran Sang Pencipta secara terus-menerus, dan permintaan dukungan dari-Nya setiap saat. Di luar sholat, dzikir tidak boleh berhenti.

Alquran juga merupakan penyembuh bagi jiwa dan hati yang lelah karena penatnya hidup. Alquran adalah obat Ilahi, dan pintu gerbang ketenangan hati yang menjadikan jiwa tenteram sehingga mental ini tidak menjadi gurun yang tandus dan sunyi.

Dengan Alquran pula, hubungan antara hamba dengan Allah diperbaharui. Perintah dan larangan-Nya merupakan peringatan bagi jiwa terhadap segala perbuatan buruk seperti sombong, zalim, dan lainnya.

Alquran mengubur kecenderungan-kecenderungan jahat dalam jiwa manusia, sehingga mencapai kesehatan mental.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement