Kamis 05 Oct 2023 22:59 WIB

Syahrul Yasin Limpo: Saya Capek Banget

SYL baru tiba di Indonesia pada Rabu (4/10/2023) setelah perjalanan dinas di Eropa.

Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menyambangi Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Foto: Republika/ Dessy Suciati Saputri
Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menyambangi Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL mengaku sangat lelah menghadapi kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan), yang diduga melibatkan dirinya, apalagi ketika hal itu terkuak saat dia sedang dinas ke luar negeri.

"Beri saya kesempatan. Saya belum ada istirahat ini, karena tadi juga saya diperiksa di polda dan capek banget rasanya saya menghadapi ini semua," kata Syahrul Yasin Limpo seusai menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Syahrul Yasin Limpo baru tiba kembali di Tanah Air pada Rabu sore (4/10/2023) setelah melakukan perjalanan dinas ke Almeria, Spanyol, dan Roma, Italia sejak tanggal 24 September 2023.

Di Almeria, dia mengunjungi model pertanian screen house hortikultura sebagai salah satu upaya untuk menguatkan sektor pertanian lintas negara, berdasarkan undangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Kemudian, dia juga menghadiri Global Conference on Sustainable Livestock Transformation di Roma, Italia, di mana Indonesia menerima penghargaan dari FAO atas kontribusi dan konservasi pengembangan Plasma Nutfah Sapi Bali selama 13 tahun terakhir periode 2010-2022.

"Saya baru pulang dari Roma mendapatkan penghargaan dunia atas nama Bapak Presiden (Joko Widodo). Indonesia memiliki best practice dalam pengendalian berbagai hama penyakit, baik unggas maupun hewan besar, dan itu mendapatkan apresiasi dunia," kata mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

Selain itu, Syahrul juga melangsungkan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu untuk memperkuat Kerja Sama Proyek Selatan Selatan dan Triangular (KSST), yang meliputi kawasan Pasifik, baik di selatan Afrika dan selatan Asia.

Kemudian, dia juga melakukan pertemuan secara bilateral dengan menteri dari Italia, Spanyol, serta perwakilan dari Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) guna mendiskusikan isu perubahan iklim yang menjadi perhatian Indonesia dan dunia.

"Dan, salah satu yang menjadi kesepakatan di forum FAO adalah atas inisiatif kita (Indonesia) bahwa tidak boleh ada negara yang bisa jalan sendiri menghadapi climate change," ujarnya.

Syahrul Yasin Limpo menjadi sorotan publik akhir-akhir ini karena dia dinyatakan hilang kontak di luar negeri oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.

Terkait kasus dugaan korupsi di Kementan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, pada Kamis (28/9) dan Jumat (29/9). Saat penggeledahan itu, Syahrul Yasin Limpo sedang berada di Spanyol.

Syahrul Yasin Limpo, yang dijadwalkan pulang pada Ahad (1/10) itu baru tiba di Tanah Air pada Rabu malam (4/10) melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement