Jumat 06 Oct 2023 09:20 WIB

IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi, Analis Rekomendasikan Saham BBNI Hingga AMRT

Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,17 persen tertekan jual bersih investor asing.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi mengalami koreksi jelang akhir pekan ini, Jumat (6/10/2023). Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,17 persen tertekan jual bersih investor asing Rp 670 miliar.

"Hari ini IHSG akan berpotensi tes break support 6.870. Jika berhasil break, potensi koreksi ke 6.810, tapi sebaliknya jika kuat bertahan di 6.870, bisa kembali rebound ke 6.900-6.920," kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Dari AS, indeks utama Wall Street kompak melemah pada penutupan semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis 0,03 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 0,13 persen, sementara Nasdaq turut terkoreksi 0,12 persen.

Initial jobless claims untuk minggu yang berakhir pada 30 September mencapai 207 ribu, sedikit di bawah ekspektasi sebesar 210 ribu. Hal ini mengecewakan investor yang berharap data mingguan tersebut akan mulai memberi sinyal masalah pasar tenaga kerja dan mengakhiri kenaikan suku bunga.

Sementara itu, hampir seluruh bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat kenaikan pada perdagangan kemarin setelah imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun dari posisi tertinggi dalam 16 tahun. Nikkei naik signifikan sebesar 1,80 persen dan TSEC Weighted index menguat 1,11 persen.

Korea Selatan mengumumkan inflasi September 2023 sebesar 3,7 persen YoY, di atas perkiraan. Hari ini Indonesia akan mengumumkan cadangan devisa per September 2023.

BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk ditransaksikan hari ini.

1. MAPI: Spec Buy

Support di 1.900, cutloss jika break di bawah 1.860.

Jika tidak break di bawah 1.900, potensi naik ke 1.950-2.000 short term.

2. BBNI: Spec Buy

Support di 10.350, cutloss jika break di bawah 10.300.

Jika tidak break di bawah 10.350, potensi naik ke 10.450-10.600 short term.

3. CUAN: Spec Buy

Support di 2.650, cutloss jika break di bawah 2.540.

Jika tidak break di bawah 2.650, potensi naik ke 2.820-3.030 short term.

4. META: Spec Buy

Support di 264, cutloss jika break di bawah 258.

Jika tidak break di bawah 264, potensi naik ke 280-290 short term.

5. HRUM: Spec Buy

Support di 1.630, cutloss jika break di bawah 1.600.

Jika tidak break di bawah 1.630, potensi naik ke 1.680-1.740 short term.

6. AMRT: Buy if Break 2930

Target resistance di 2.960-3.000.

Support di 2.880, cutloss jika break di bawah 2.840.

*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian akibat transaksi di bursa perdagangan saham. Masyarakat diimbau bijak dan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement