REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, menanggapi santai soal kritikan sejumlah petinggi Partai Nasdem terkait sikapnya dalam mengomentari kasus hukum yang tengah menjerat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Mahfud tak ambil pusing 'sentilan' yang dilontarkan beberapa politikus Partai Nasdem.
"Ya ndak apa-apa, ndak apa-apa," kata Mahfud singkat di UC UGM, Sleman, DIY, Jumat (6/10/2023).
Sebelumnya kritik dilontarkan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali ihwal pernyataan Mahfud MD yang mengungkap bahwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Pernyataan itu membuat geger lantaran KPK belum menetapkan secara resmi status SYL.
"Kadang kala Pak Mahfud juga yang bukan urusannya dia urus, bahwa ia mengetahui informasi dan apapun itu kan harus proporsional, bisa jadi betul Pak Syahrul jadi tersangka, padahal KPK belum mengumumkan," kata Ali, Kamis (5/10/2023).
Ali meminta agar Mahfud atau pihak manapun untuk membiarkan KPK bekerja secara profesional dalam menangani masalah tersebut. Sehingga lembaga anti rasuah itu sendiri yang lebih berhak menyampaikan.
"Jadi sebaiknya masing-masing orang bekerja sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi)-nya saja. Biar lah si Ali Fikri (Juru Bicara KPK) yang menyampaikan keterangan-keterangan seperti itu. Kemudian belum tentu update yang disampaikan oleh Pak Mahfud itu juga betul kan," ujar dia.
Kritik juga dilontakan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni. Sahroni menyebut bahwa eks Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut bertindak layaknya seperti juru bicara KPK.
"Saya agak kaget ya kalau Pak Mahfud tiba-tiba jadi jubir KPK, sedangkan sebenarnya kan KPK yang harus jawab resmi," kata Sahroni.