Jumat 06 Oct 2023 19:41 WIB

Suriah Umumkan Tiga Hari Berkabung Atas Serangan Drone dalam Wisuda Akademi Militer

89 orang tewas, termasuk 31 wanita dan 5 anak-anak dalam serangan drone.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suriah pada Jumat (6/10/2023) mengadakan pemakaman bagi sejumlah orang yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada upacara wisuda di akademi militer di wilayah Homs. Ini adalah salah satu serangan paling berdarah terhadap militer dalam lebih dari 12 tahun perang saudara.

Beberapa drone bersenjata menghantam halaman Akademi Militer Homs ketika keluarga berkumpul dalam upacara wisuda perwira baru pada Kamis (5/10/2023). Serangan berlangsung beberapa menit setelah Menteri Pertahanan Ali Mahmoud Abbas pergi meninggalkan tempat upacara wisuda.

Baca Juga

Suriah mengumumkan tiga hari berkabung atas serangan tersebut. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.  Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Suriah mengatakan, kelompok teroris berada di balik serangan mematikan itu. Suriah berjanji akan meresponsnya dengan kekuatan penuh.

Pada Jumat pagi, peti mati yang membawa korban dan dibalut bendera Suriah keluar dari Rumah Sakit Militer Homs. Sebuah band militer dan barisan pasukan memberi hormat kepada para jenazah. Di tempat kejadian, Abbas mengatakan, darah yang tumpah itu sangat berharga.