Sabtu 07 Oct 2023 17:55 WIB

Ini Jadinya Kelak di Akhirat, Jika Selama Hidup di Dunia Punya Alquran Cuma Disimpan

Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa

Rep: Imas Damayanti, Rossi Handayani   / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah membaca Alquran saat beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta.   Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jamaah membaca Alquran saat beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta. Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran diturunkan Allah SWT melalui Rasulullah untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia sehingga, pusaka yang sangat agung ini jika dibiarkan lama tak dibaca, sesungguhnya akan mendatangkan kerugian.  

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho mengatakan, orang yang membiarkan mushaf Alquran teronggok di lemari atau tempat manapun dia menyimpan, kemudian dia tak pernah menyentuhnya untuk membacanya, maka sesungguhnya dia akan menyesal di akhirat nanti.  

Baca Juga

"Dia ingin kembali lagi ke dunia untuk membacanya setiap saat. Tapi dia tidak akan bisa, karena akhirat adalah abadi, dunia sementara," kata Kiai Ahsin dalam kajian live streaming di Ahsin Sakho Center, Jumat (6/10/2023).  

Kiai Ahsin menjelaskan, Alquran itu adalah Kalamullah yang penuh cahaya. Maka umat Islam ditekankan untuk menangkap cahaya tersebut dengan membacanya, menadabburinya, dan mengamalkan isi kandungannya. 

"Mintalah kepada Allah SWT agar engkau menjadi pelayan Alquran, pencinta Alquran. Karena pada hari kiamat,  seseorang akan bangkit bersama yang dicintainya," kata dia.   

Kiai Ahsin memberikan analogi bahwa Alquran itu diibaratkan sebuah cermin. Jika seseorang menghadap kepadanya, maka Alquran akan menghadap balik kepadanya. Sebaliknya, jika seseorang berpaling, maka Alquran akan berpaling.  

Baca juga: Golongan Ini Justru akan Dilawan Alquran di Hari Kiamat Meski di Dunia Rajin Membacanya

"Sebesar apa dan pengorbanan apa yang kau berikan kepadanya, sebesar itulah Alquran akan memberikannya kepadamu, bahkan jauh lebih dari itu," kata Kiai Ahsin.  

Martabat yang paling tinggi bagi orang yang mencintai Alquran disebut sebagai ahlul-Quran. Kiai Ahsin menjelaskan, orang yang telah sampai pada martabat ahlul-Quran dianggap sebagai keluarganya Allah SWT.

Orang dalam kategori martabat seperti ini merupakan orang-orang yang sudah bisa mengamalkan apa-apa yang ada di dalam Alquran. 

Setidaknya ada beberapa nilai di dalam Alquran yang jadi pemicu umat Islam untuk senantiasa dekat dengan Alquran. 

Antara lain sabar, ikhlas, qanaah (menerima apa yang menjadi keputusan Allah SWT), syukur, kejujuran, tawakal, selalu ingat kepada Allah SWT, dan senang bersedekah kepada orang lain. 

Alquran merupakan kitab.. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement