REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengabdian Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia menggelar pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapabilitas anak dan remaja dalam upaya pencegahan olahraga.
Anak dan remaja menjadi salah satu kelompok populasi yang sangat aktif dalam melakukan aktifitas fisik.
Untuk itu diperlukan sebuah wadah agar mereka dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Club Volcano depok merupakans alah satu club olahraga yang berfokus pada cabang olahraga taekwondo. Anggota dalam club tersebut terdiri dari anak sampai dengan remaja, mulai dari usia sekolah dasar, sampai dengan usia sekolah menengah atas.
Tim Pengabdian Masyarakat Vokasi UI pada kegiatan ini mengangkat sebuah topik berupa penggunaan kinesiotaping sebagai upaya pencegahan cedera olahraga.
Ketu Tim Pengabdian Masyarakat Vokasi UI Riza Pahlawi menjelaskan, Kinesiotaping merupakan suatu tools yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan cedera olahraga dalam cabang olahraga apapun.
“Cedera olahraga menjadi momok yang sangat menakutkan bagi siapapun yang aktif berolahraga, sehingga setiap anggota club perlu untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya cedera olahraga” ujar Riza dalam keterangannya.
Sebanyak 40 anak berpartisipasi pada kegiatan ini. Para tim melakukan penyuluhan terkait edukasi tentang penggunaan kinesiotaping pada regio pergelangan kaki (Ankle) dan lutut (knee). Mereka sangat bersemangat mengikuti pelatihan yang diberikan oleh tim.
Tim pengabdi juga memberikan pelatihan untuk melakukan bandaging selain kinesiotaping yang bertujuan sebagai penanganan cedera manfaat seperti mengontrol perdarahan dari luka terbuka, mengurangi bengkak dengan membatasi aliran darah ke area cedera dan mengurangi nyeri karena dapat mengurangi gerakan yang tidak diinginkan.
Pimpinan club Taekwondo Volcano Depok merespons positif dan berterima kasih atas adanya program ini sebagai sarana edukasi bagi anggota club.
“Anak-anak dalam club terlihat sangat senang dan antusias dalam mengikuti program ini. Mereka mendapatkan ilmu baru dan lebih memahami tentang cedera dalam teaekwondo, semoga kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan sehingga pengatahuan anggota bisa terus bertambah dengan ilmu-ilmu yang baru” ujar Saboeum Ami ssalah satu pelatih dalam club.