Selasa 10 Oct 2023 03:12 WIB

30 Regu Kasidah Meriahkan Lomba Relawan Ganjar untuk Semua Muda di Pandeglang

Masyarakat diajak untuk melestarikan dan menjadikan seni kasidah.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Perlombaan Kasidah se-Kabupaten Pandeglang, Banten.
Foto: Dok. Web
Perlombaan Kasidah se-Kabupaten Pandeglang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Perlombaan Kasidah se-Kabupaten Pandeglang, Banten yang diselenggarakan simpatisan Ganjar Untuk Semua (GUS) Muda berlangsung seru dan meriah. Setidaknya ada 30 regu kasidah yang unjuk gigi dalam perlombaan ini.

Acara tersebut berlangsung di wilayah Desa Bojong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten. Setiap tim membawakan syair atau puji-pujian diiringi oleh tabuhan alat musik rebana.

Baca Juga

Tak jarang para regu yang tampil di atas panggung pun menampilkan sebuah yel-yel sebagai bentuk dukungan kepada calon presiden Ganjar Pranowo. "Dari grup yang daftar ke panitia yang teregister ada 30 grup Qasidah dari seluruh se kabupaten Pandeglang," kata Koordinator Daerah Gus Muda Pandeglang Khairil Amri, seperti dinukil pada Senin (9/10/2023). 

Amri menjelaskan eksistensi seni kasidah memang tidak bisa dipisahkan dari media dakwah penyebaran agama Islam di Indonesia. 

Sebagai salah satu daerah yang dijuluki kota santri, kasidah bisa dibilang merupakan kesenian yang melekat pada diri masyarakat Kabupaten Pandeglang.

Namun hal yang perlu diwaspadai adalah perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dikhawatirkan akan menggerus seni budaya seperti kasidah.

Amri menegaskan perlombaan kasidah se-Kabupaten Pandeglang ini merupakan salah satu sarana untuk menjaga, merawat, dan melestarikan seni kasidah agar tidak tergerus oleh zaman.

"Iya ini salah satu cara kami merawat budaya tradisional yang memang kekinian sudah hampir jarang juga penggiat yang dilakukan atau yang melakukannya," kata dia.

Lantas, Amri mengajak masyarakat khususnya umat Islam untuk melestarikan dan menjadikan seni kasidah sebagai media dakwah serta persatuan umat.

Salah satu peserta, Enung Raudhatul Jannah (24 tahun) dari regu kasidah An-nisa Kecamatan Cikedal menjelaskan adanya perlombaan kasidah ini dapat mengasah kemampuan dan kreativitas masyarakat.

"Bagus karena buat menguji mental kita biar diujinya keberanian soalnya kasidah kan harus melestarikan budaya kita ya kita sebagai penerusnya harus memajukan harus mempertahankan budaya ini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement