Selasa 10 Oct 2023 17:50 WIB

Presiden Palestina Lakukan Pembicaraan dengan Pemimpin Negara Arab

Abbas menekankan pentingnya menghentikan agresi Israel di Gaza

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menekankan pentingnya menghentikan agresi Israel di Gaza
Foto: AP Photo/Craig Ruttle
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menekankan pentingnya menghentikan agresi Israel di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dengan beberapa pemimpin Arab pada Senin (9/10/2023). Pembicaraan itu untuk menekankan pentingnya menghentikan agresi Israel di Gaza.

Menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, Abbas mengadakan percakapan telepon dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Dia memberitahukan kepadanya tentang perkembangan terkini di wilayah pendudukan Palestina.

Baca Juga

Laporan kantor berita resmi Arab Saudi Saudi Press Agency mengatakan,  selama panggilan telepon tersebut, MBS menekankan bahwa negaranya melakukan segala upaya yang mungkin untuk melibatkan semua pihak internasional dan regional. Koordinasi ini dilakukan untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung dan mencegah penyebarannya lebih lanjut di wilayah tersebut.

Pemimpin Palestina juga mengadakan pembicaraan terpisah mengenai masalah yang sama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki juga berbicara dengan beberapa rekan dari negara-negara Arab untuk membahas dukungan politik kepada Palestina dalam menghadapi serangan Israel.

Kelompok Hamas Palestina melancarkan Operasi Badai Al Aqsa terhadap Israel pada akhir pekan lalu. Para pejuang menembakkan rentetan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Dikatakan bahwa serangan mendadak itu merupakan respons terhadap serangan ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur dan meningkatnya kekerasan pemukim terhadap warga Palestina. Sebagai pembalasan, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza mengumumkan pada Selasa (10/10/2023), jumlah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 704 orang, termasuk 143 anak-anak dan 105 wanita. Jumlah korban luka meningkat menjadi sekitar 4.000 orang. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan dikutip dari Anadolu Agency, sekitar 900 warga Israel tewas dan lebih dari 2.600 lainnya terluka dalam pertempuran itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement