REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengusaha sekaligus miliarder dan investor AS, Bill Ackman menginginkan Universitas Harvard merilis daftar anggota dari puluhan kelompok mahasiswa yang menandatangani surat yang menyalahkan Israel atas serangan kekerasan Hamas pada akhir pekan lalu. Ia ingin memastikan bahwa mereka tidak bekerja di Wall Street.
"Saya telah ditanya oleh sejumlah CEO apakah Harvard akan merilis daftar anggota dari masing-masing organisasi Harvard yang telah mengeluarkan surat, yang memberikan tanggung jawab penuh atas tindakan keji Hamas kepada Israel. Untuk memastikan bahwa tidak ada di antara kita yang secara tidak sengaja mempekerjakan salah satu dari mereka," Ackman, miliarder pendiri raksasa hedge fund Pershing Square Capital Management, menulis di akun media sosial X-nya pada hari Selasa (10/10/2023).
"Jika, pada kenyataannya, anggota mereka mendukung surat yang telah mereka rilis, nama-nama penandatangannya harus diumumkan agar pandangan mereka dapat diketahui oleh publik."
Ackman, adalah seorang lulusan Harvard, juga investor yang memiliki kekayaan bersih sebesar 3,5 miliar dolar AS. "Seseorang seharusnya tidak dapat bersembunyi di balik perisai perusahaan ketika mengeluarkan pernyataan yang mendukung tindakan teroris, yang sekarang kita ketahui telah membunuh anak Israel, di antara tindakan-tindakan tercela yang tak terbayangkan," katanya.
Tidak jelas CEO mana yang menghubungi Ackman. The New York Post telah telah meminta klarifikasi, termasuk pihak universitas, yakni meminta komentar dari pihak Harvard terkait pernyataan Ackman itu. Sementara Ackman menikah dengan Neri Oxman, seorang profesor kelahiran Israel di Massachusetts Institute of Technology.
Postingan Ackman muncul hanya beberapa jam setelah alumni Harvard lainnya, mantan Menteri Keuangan Larry Summers, sekali lagi menyalahkan pihak sekolah karena gagal mengutuk Hamas secara eksplisit.
"Pernyataan kepemimpinan @Harvard yang tertunda gagal memenuhi kebutuhan saat ini," tulis Summers, ekonom yang dilatih di Harvard, di akun media sosial X-nya pada hari Selasa.
"Mengapa kita tidak dapat menemukan sesuatu yang mendekati kejelasan moral dari pernyataan-pernyataan Harvard setelah kematian George Floyd atau invasi Rusia ke Ukraina ketika para teroris membunuh, memperkosa, dan menyandera ratusan orang Israel yang sedang menghadiri sebuah festival musik?" Summers bertanya.
Menkeu AS menyalahkan Harvard....