REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, mendorong upaya pelestarian seni budaya daerah serta menjadikannya sebagai daya tarik wisata. Terkait hal itu, para kuwu atau kepala desa diminta mengangkat potensi seni budaya di daerahnya dan mempromosikannya.
Pemkab, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, berupaya mengangkat potensi seni budaya di desa-desa dengan mengadakan pagelaran. Seperti dilakukan di Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, dengan mengadakan pagelaran seni tarling klasik pada Rabu (11/10/2023).
Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, tarling klasik itu merupakan salah satu seni budaya asal Desa Jemaras Kidul. Ia berharap makin banyak potensi seni budaya yang diangkat dan dikenalkan kepada masyarakat luas. “Kegiatan itu untuk terus melestarikan budaya lokal dan menjunjung tinggi nilai luhur budaya tersebut,” ujar wakil bupati yang akrab disapa Ayu itu.
Selain itu, seni budaya juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Ayu mengatakan, Kabupaten Cirebon mempunyai berbagai potensi wisata, seperti wisata alam, wisata religi, dan wisata belanja. Menurut dia, seni budaya dapat diangkat untuk menarik kunjungan wisatawan.
Untuk itu, para kuwu diminta berperan aktif. “Saya minta kepada para kuwu untuk bisa memunculkan potensi budaya yang ada di wilayahnya masing-masing,” kata Ayu.
Selain para kuwu, Ayu juga mengajak masyarakat Kabupaten Cirebon mengangkat dan mengenalkan seni budaya daerah. Ia mengatakan, upaya mengenalkan seni budaya ini bisa dilakukan melalui media sosial.
Dengan banyaknya konten seni budaya yang dibagikan lewat media sosial, Ayu berharap makin meningkatkan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Cirebon.
Kunjungan wisatawan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga, juga daerah. “Ketika banyak yang berkunjung, maka akan berimbas kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang manfaatnya akan kembali lagi untuk pembangunan di Kabupaten Cirebon,” kata Ayu.