REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, mengatakan tingginya elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden di Jawa Timur, salah satunya ditopang oleh perannya sebagai Ketua Umum PSSI. Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi dengan tradisi bola tinggi memilih Erick karena figurnya yang fokus dalam membenahi persepakbolaan Indonesia.
"Erick bukan sekadar menteri Jokowi, nah dia juga adalah Ketua Umum PSSI, di mana Jatim mempunyai tradisi bola yang tinggi, itu saya pikir juga menyumbang insentif elektoral kepada Erick Thohir," ujar Arya dikutip pada Kamis (12/10/2023).
Arya melanjutkan, Erick juga selama ini dikenal publik bukan hanya figur teknokrat sebagai Menteri BUMN tetapi juga adalah salah satu figur paling penting dalam sepak bola di Indonesia. Selama kepemimpinan Erick di PSSI, Timnas berhasil juara SEA Games, finalis Piala AFF U-23 kemudian lolos Piala Asia U-23 dan masuk 16 besar ASIAN Games.
"Erick adalah salah satu figur paling penting dalam sepak bola di Indonesia dan Jawa Timur saya pikir dalam tanda petik partai sepak bola itu termasuk yang kuat," ujarnya.
Survei Poltracking Indonesia menunjukkan dalam simulasi 11 nama cawapres, Erick Thohir memimpin 19,8 persen disusul Mahfud MD 15,2 persen, Muhaimin Iskandar 14,7 persen dan Khofifah Indar Parawansa 13,7 persen.
Kemudian, Ridwan Kamil 6,8 persen, Gibran Rakabuming Raka 6,1 persen, Sandiaga Uno 4,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen, Andika Perkasa 2,2 persen, Puan Maharani 1,6 persen, dan Airlangga 0,5 persen.
Raihan yang sama didapatkan ketika Poltracking melakukan simulasi dengan 10 cawapres dan mengeluarkan nama Gibran Rakabuming. Erick Thohir ke luar sebagai cawapres dengan elektabilitas terkuat dengan mendapat 21,4 persen atau menguat dari 11 nama cawapres.
Setelah itu, Mahfud MD 15,7 persen, Muhaimin 14,8 persen, Khofifah 14,3 persen, RK 7,4 persen, Sandi 4,6 persen, AHY 2,8 persen, Andika Perkasa 2,3 persen, Puan Maharani 1,7 persen, dan Airlangga Hartarto 0,5 persen.