Jumat 13 Oct 2023 05:02 WIB

Akhir Tahun Jadi Momentum Tepat Raih Cuan Lewat Koleksi Saham dengan Valuasi Murah

Investor pemburu emiten big cap hingga mid cap bisa menyimak indeks IDX Value30

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto multiole eksposure pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile  di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Foto multiole eksposure pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai salah satu Manajer Investasi di Indonesia BNI Asset Management mencermati prospek reksa dana saham masih cerah hingga akhir 2023. Menurut Direktur investasi BNI AM Putut Endro Andanawari, saat ini valuasi saham di pasar modal sangatlah menarik, karena pasar saham yang terkoreksi menjadi momentum yang tepat untuk mengoleksi saham dengan valuasi murah. 

"Harganya sudah murah, murah banget. Harga valuasi saham tuh sudah cukup menarik untuk masuk, karena apa? gara-gara Covid-19, ekonomi kita tetap tumbuh lima persen," ujarnya dalam acara customer gathering dengan tema "Peluang Investasi Terhadap Kebijakan Suku Bunga Acuan” di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Investor pemburu emiten big cap hingga mid cap dengan valuasi murah dan berkualitas bisa menyimak indeks IDX Value30. Indeks tersebut berisikan 30 saham dengan valuasi rendah, likuiditas tinggi, dan kinerja keuangan yang solid.

Sesuai dengan nama indeksnya, saham-saham pendatang baru itu memiliki valuasi yang atraktif. Ada yang memang lebih murah dibandingkan dengan peers atau jika dibandingkan dengan rata-rata valuasi 5 tahun terakhir. 

Putut menambahkan, saat momen pemilihan umum (pemilu) juga akan banyak investor uang masuk di sektor saham konsumer. Termasuk consumer staples atau sektor yang memproduksi barang-barang untuk kebutuhan harian.   

"Sampai nanti pemilu kita akan banyak di konsumer sama consumer staples. Ke depan bakal pemilu yang diuntungkan siapa sih? produsen kaos, nasi bungkus, kalau nasi bungkusblarinya ke konsumer, jadi BNI AM nyari saham dari sini untuk reksa dana yang aktif," tuturnya.

Sebagai imformasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21 September 2023 telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Keputusan BI telah memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga The Fed satu kali lagi hingga akhir tahun 2023. 

Faktor lainnya dari domestik adalah perekonomian Indonesia yang dipandang masih tetap bagus. Hal ini didukung oleh angka inflasi Agustus 2023 yang tetap terjaga di kisaran sasaran 3,0 persen dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement