REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BATANG -- Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan desa dan kesejahteraan warga setempat. Hal tersebut dikatakan Koordinator Wilayah Alumni Muda UNDIP, UNNES, dan UNS atau Pena Mas Ganjar Ario Wicaksono Putra saat penyuluhan BUMDes bersama puluhan warga di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Ario melihat peluang dan keberadaan BUMDes di sejumlah desa belum berjalan secara optimal. Untuk itu, dirinya merasa bertanggung jawab untuk membantu desa yang membutuhkan.
"Di sini kami membahas lebih lanjut bagaimana persoalan desa dalam mengelola BUMDes dan memberikan pendampingan bagaimana mengelola BUMDes supaya bisa berjalan," kata Ario, seperti dinukil pada Jumat (13/10/2023).
Dalam perjalanannya, Ario mengaku beberapa desa, khususnya di Desa Leboh menghadapi persoalan permodalan dalam membangun unit usahanya.
"Persoalan utama yang dihadapi adalah soal pendanaan, di mana alokasi dana yang dibutuhkan untuk membangun unit usaha yang sudah direncanakan cukup besar dalam membuat produksi es kristal," ujar Ario.
Untuk itu, Ario mengimbau desa untuk memperoleh pendanaan dari pihak luar ataupun mengolektifkan bersama masyarakat agar unit usaha bisa berjalan dengan lancar.
"Bisa memanfaatkan dana dari luar BUMDes, seperti investor maupun crowd funding bersama masyarakat setempat," kata Ario.
Lanjut Ario, struktur sumber daya manusia sudah terbentuk di Desa Lebo sudah terbentuk dan pembangunan infrastruktur sudah mencapai 70 persen.
Ario mengatakan, Pena Mas Ganjar berkomitmen untuk hadir dalam mendorong berjalannya programnya BUMDes, terlebih program tersebut merupakan program yang diinisasi oleh Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Untuk itu, Pena Mas Ganjar merasa perlu hadir sebagai kepanjangan tangan keberlangsungan program tersebut.
"Semoga bisa berjalan dengan lancar dan BUMDes ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya bisa mensejahterakan masyarakat melalui pendapatan asli daerah bisa dioptimalkan untuk membangun desa," kata Ario.
Ini bukan kali pertama kelompok serupa menggelar kegiatan dengan merangkul masyarakat Jateng. Sebelumnya, Pena Mas Ganjar menggelar diskusi bersama orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan bagi anak serta sosialisasi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) bertema "Ngobrol Bareng Wali Murid" di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
“Pena Mas Ganjar menyambangi Kabupaten Tegal untuk mengobrol bersama wali murid guna menyosialisasikan masyarakat bahwa pendidikan sangat penting bagi anak-anak," kata Koordinator Pusat Pena Mas Ganjar Reza Abdurrakhman di sela diskusi.
Ia mengatakan pihaknya juga menolak sekaligus memerangi berbagai praktik pungutan liar dalam dunia pendidikan dan meminta para orang tua ikut berpartisipasi memberantas pungli, seperti melaporkan pelaku kepada pihak berwenang.
"Kami mulai dari kebijakan Ganjar Pranowo terkait dunia pendidikan di SD, SMP, dan SMA. Salah satunya, Bapak Ganjar secara tegas melarang adanya pungutan liar di dunia pendidikan, sumbangan dalam bentuk apa pun," ujarnya, demikian dilansir dari Antara.