REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terdapat kisah unik usai kekalahan kaum musyrikin atas kaum muslimin di Perang Badar Kubro yang terjadi pada Ramadhan tahun kedua Hijriah.
Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Penduduk Mekkah menerima berita kekalahan pasukan mereka dengan kesedihan mendalam. Namun mereka dilarang meratapi sanak saudara mereka yang mati dalam perang Badr, agar kaum muslimin tidak bergembira dengan keadaan tersebut.
Ada kisah unik dalah hal ini. Ada orang tua dari mereka yang kehilangan tiga anaknya, sudah berhari-hari ingin menumpahkan kesedihannya. Namun karena dilarang meratap, hal tersebut dia tahan dalam dirinya. Hingga suatu hari terdengar suara ratapan wanita. Maka orang tersebut memerintahkan anaknya untuk menyelidiki, apakah kini sudah dibolehkan meratapi kematian. Ternyata setelah diselidiki, wanita tersebut sedang meratapi ontanya yang hilang.
Setelah peperangan, Rasulullah ﷺ masih menetap di Badr selama tiga hari, saat itu sempat terjadi perbedaan di kalangan para sahabat tentang ghanimah perang. Karena ada sebagian sahabat yang langsung berhadapan dengan musuh dan mengumpulkan ghanimah, ada sebagian lagi yang menjaga Rasulullah sehingga tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya Rasulullah ﷺ minta semua ghanimah dikumpulkan.
Dalam hal ini turunlah wahyu dari Allah Ta'ala :
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Mereka mennnyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman” (QS. al-Anfal ayat 1)
Setelah tiga hari, Rasulullah ﷺ dan pasukannya bergerak kembali ke Madinah dengan membawa ghanimah dan tawanan perang. Di tengah perjalanan harta rampasan perang yang sebelumnya beliau kumpulkan dibagi sama rata kepada pasukannya setelah sebelumnya diambil seperlimanya.
Setiba di Madinah, pasukan disambut meriah oleh kaum muslimin penduduk Madinah. Di sisi lain hal tersebut menimbulkan ketakutan musuh-musuh Islam di Madinah dan sekitarnya. Maka banyak di antara penduduk Madinah yang masuk Islam.