Senin 16 Oct 2023 13:21 WIB

Kementan Siapkan Penghargaan Bagi Daerah dengan Produksi Beras Tinggi

Kementan mengapresiasi daerah yang terus mendukung kemajuan pertanian.

Petani membawa padi IR 64 saat panen di kawasan Minggir, Sleman, Yogyakarta, Senin (16/10/2023). Pada musim panen akhir tahun ini membawa kabar baik bagi petani di Yogyakarta. Pasalnya, tingginya harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) saat ini di tingkat petani. Untuk harga GKP mencapai Rp 6.700 per kilogram dan untuk harga GKG sebesar Rp 7.700 per kilogram. Sementara untuk HPP gabah GKP sebesar Rp 5 ribu per kilogram dan GKG sebesar Rp 5.100 per kilogram. Harga ini diprediksi masih bisa naik jika musim hujan terlambat dan baru terjadi pada tahun depan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petani membawa padi IR 64 saat panen di kawasan Minggir, Sleman, Yogyakarta, Senin (16/10/2023). Pada musim panen akhir tahun ini membawa kabar baik bagi petani di Yogyakarta. Pasalnya, tingginya harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) saat ini di tingkat petani. Untuk harga GKP mencapai Rp 6.700 per kilogram dan untuk harga GKG sebesar Rp 7.700 per kilogram. Sementara untuk HPP gabah GKP sebesar Rp 5 ribu per kilogram dan GKG sebesar Rp 5.100 per kilogram. Harga ini diprediksi masih bisa naik jika musim hujan terlambat dan baru terjadi pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan penghargaan khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras dengan jumlah tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

"Kementerian Pertanian akan memberikan reward (penghargaan) untuk saudara-saudara kita dinas pertanian di seluruh Indonesia yang mampu memproduksi beras cukup banyak," ujar Pelaksana Tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan hal itu pada rangkaian menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, khususnya dalam merealisasikan target produksi beras 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, ia mengatakan telah meminta jajaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian untuk bersinergi dengan unit eselon 1 lainnya dalam menyediakan benih unggul, ketersediaan pupuk, dan kesiapan penyuluh.

Ia juga telah meminta jajaran bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk menggerakkan elemen di daerah, termasuk para penyuluh.

"Tolong juga nomor telepon semua penyuluh diserahkan kepada Pak Tito (Mendagri Tito Karnavia--Red) untuk membantu siapapun yang ke daerah dalam memecahkan masalah bisa menghubungi penyuluh yang tersedia," ujarnya.

Untuk memenuhi ketahanan pangan, Kementan juga fokus menjaga stabilitas pasokan dan harga melalui bazar murah yang digelar serentak di seluruh Indonesia.

Fokus lainnya, yaitu menyalurkan bantuan beras 640.000 ton untuk 21,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM).

"Adapun 640.000 ton beras ini harus terbagi habis dalam tiga bulan untuk 21,3 juta KPM. Ini tugas yang diberikan Pak Presiden kepada Badan Pangan Nasional bersama Bulog ya tidak boleh main-main karena ini untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan seluruh Indonesia," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement