Senin 16 Oct 2023 15:03 WIB

Lawan Kecemasan dengan Doa Memohon Ketentraman Hati

Doa bisa menghilangkan kecemasan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Orang tengah berdoa (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Orang tengah berdoa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terkadang sebagian orang mengalami kecemasan dalam hidupnya. Untuk itu dia dapat memohon kepada Allah Ta'ala untuk Ketentraman hati. Doa ini dapat dibaca masing-masing satu kali selama dzikir pagi dan sore.

Selain untuk ketentraman hati, doa juga ini memiliki permohonan yang luas termasuk keselamatan dalam segala hal dan lainnya. Berikut doanya:

Baca Juga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ استُرْ عَوْرَاتي، وآمِنْ رَوْعَاتي، اللَّهمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَينِ يَدَيَّ، ومِنْ خَلْفي، وَعن يَميني، وعن شِمالي، ومِن فَوْقِي، وأعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحتي

Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dunyaa wal aakhirah. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii, wa dunyaaya, wa ahlii wa maalii. Allahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii. Allahummahfazhnii min baini yadayya, wa min khalfii, wa ‘an yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzu bi ‘azhamatika an ughtaala min tahiti.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).“ 

HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasaii VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement