REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo menyebut ada tujuh kecamatan di wilayah setempat terdampak kekeringan. Dropping air bersih pun terus dilakukan di tujuh kecamatan tersebut.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastowo mengatakan, tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Panjatan, Temon, dan Pengasih.
Meski begitu, kecamatan dengan titik terdampak bencana kekeringan terbanyak ada di empat kecamatan yakni Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, dan Kokap.
"Yang cukup banyak terdampak kekeringan di empat kecamatan, lebih dari 10 titik (RT/RW)," kata Budi kepada Republika, Senin (16/10/2023).
Sedangkan di tiga kecamatan lainnya yakni Panjatan, Temon, dan Pengasih tidak banyak titik yang terdampak bencana kekeringan. "Tiga kecamatan ini hanya sedikit titiknya, paling hanya satu atau dua (RT/RW yang terdampak," ungkap Budi.
Pihaknya bersama dinas sosial dan pihak lainnya juga terus melakukan dropping air di titik yang terdampak bencana kekeringan ini. Setidaknya, hingga saat ini hampir 400 tangki air yang didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan warga akan air bersih.
"Dropping sampai saat ini kurang lebih dari akhir Juli itu sekitar hampir 400 tangki, dan masih akan di-dropping lagi kedepan," jelas Budi.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan wilayah setempat terkait dengan dropping air ini. Jika ketersediaan air bersih sudah berkurang atau bahkan habis, maka akan langsung didistribusikan ke wilayah yang membutuhkan dropping air bersih.
"Setiap harinya tidak mengenal hari libur kami dropping air dimana titik-titik yang membutuhkan. Kami punya daftarnya dan juga ada contact person, jika pasokan air sudah berkurang, maka mereka langsung akan menghubungi kami," katanya.