REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiarto menyebut, partainya masih mengusulkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Pengusulan Erick sebagai pasangan Prabowo merupakan suara dari PAN yang saat ini tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju. "Ya posisi PAN masih tetap seperti itu (mengusulkan Erick Thohir). Masih tetap Pak Erick," kata Bima di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/10/2023).
Ketika ditanya perihal peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menjadi cawapres dari Prabowo, Bima menilai, hal itu tergantung kesepakatan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju. Dia menyampaikan, saat ini, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan masih berada di luar negeri bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat ini, capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto ramai dipasangkan dengan anak dari Presiden Jokowi, Gibran. Hal itu imbas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah mengabulkan syarat capres-cawapres berusia 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah.
Bima pun menjelaskan, keputusan cawapres ditentukan ketua umum KIM. "Itu kan tergantung kesepakatan pimpinan-pimpinan partai koalisi ya. Sekarang pun setahu saya Ketum PAN masih di luar negeri bersama Pak Jokowi, jadi saya belum tahu kapan itu dibicarakan pimpinan partai," jelasnya.
Menurut Bima, masalah pendamping Prabowo pasti dibahas di pertemuan pimpinan parpol KIM. Sehingga semua kandidat, baik Erick maupun Gibran sama-sama harus disetujui ketum KIM. "Tapi saya pikir itu akan dibicarakan di pimpinan partai koalisi," ujarnya.