Selasa 17 Oct 2023 21:23 WIB

Medsos Tingkatkan Perdagangan Satwa Liar Ilegal  

Penyelundupan satwa liar di Indonesia semakin meningkat.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
KSKP Bakauheni Polres Lampung Selatan ungkap penyelundupan satwa dan organ satwa  dilindungi di Bakauheni, Lampung, Jumat (10/9).
Foto: dok. Polres Lamsel
KSKP Bakauheni Polres Lampung Selatan ungkap penyelundupan satwa dan organ satwa dilindungi di Bakauheni, Lampung, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Peredaran dan penyelundupan satwa liar di Indonesia semakin meningkat, tidak saja lewat jalur konvensional akan tetapi keberadaan jaringan media sosial (medsos) menjadi ladang empuk perdagangan satwa liar secara ilegal.

Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Lampung Donni Muksydayan mengatakan, peredaran tumbuhan dan satwa liar (TSL) melalui Provinsi Lampung cukup tinggi, hal ini didukung letak Lampung sebagai gerbang Pulau Sumatra. Sebagai pintu utama keluar masuk peredaran segala jenis komoditas dan orang, peredaran satwa liar dilindungi juga ikut meningkat.

Baca Juga

“Tak hanya melalui jalur konvensional, lalu lintas semakin meluas dengan adanya media sosial sehingga terjadilah peningkatan kasus yang sangat signifikan,” kata Donni Muksydayan di Bandar Lampung, Selasa (17/10/2023).

Dalam diskusi bertajuk Sinergi Multi Pihak Perkuat Pengawasan dan Pengendalian Peredaran TSL di Pulau Sumatra, yang berlangsung di Bandar Lampung tersebut, terungkap Indonesia adalah salah satu negara dengan mega biodiversity terpenting di dunia.