Jumat 20 Oct 2023 08:45 WIB

Wapres: Boleh Jual Capres, Tapi Jangan Menjelekkan Calon Lain

Kiai Ma'ruf mengimbau para kontestan membuat pakta integritas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden mengingatkan para kontestan pemilu beserta para pendukungnya berupaya mewujudkan Pemilu 2024 yang damai.

Kiai Ma'ruf pun mengimbau agar tidak saling menghina satu sama lain, mempersilahkan saling beradu ide dan gagasan dengan tidak menjelekkan pihak yang lain.

Baca Juga

"Mereka boleh menjual calonnya, tapi tidak menjelekkan calon yang lain, yang berpotensi terjadinya (konflik), untuk para pendukung, ini penting,” ujar Kiai Ma'ruf dikutip dari keterangannya, Jumat (20/10/2023).

Kiai Ma'ruf juga mengimbau para kontestan membuat pakta integritas untuk mencegah penggunaan narasi-narasi negatif yang dapat memicu konflik. “Para kontestan ini harus membuat pakta integritas untuk tidak melakukan hal-hal [seperti] ucapan, tindakan, provokasi, narasi-narasi itu jangan sampai menggunakan narasi yang mengarah terjadinya potensi knflik ataupun kebencian,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan komitmen para kontestan untuk menghindari politik identitas dalam kampanyenya. Ia pun meminta agar aspek-aspek kebiasaan pribadi seseorang, seperti salat bagi seorang muslim, tidak diubah menjadi isu kampanye.

“Tapi kalau dijadikan isu kampanye. Nah itu nanti masuk wilayah identitas. Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi,” ujarnya.

Selanjutnya, Wapres juga meminta para pimpinan partai politik untuk memainkan perannya secara bersih dan jujur, sehingga Pemilu berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, kepada para pihak penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP, ia juga mengingatkan agar betul-betul adil dan berpegang teguh pada aturan yang benar. “Jangan ada pemihakkan, itu juga harus, kalau tidak, (maka) akan terjadi protes-protes,” katanya.

Selain itu, Wapres juga menekankan agar ASN dan pemerintah daerah untuk terus bersikap netral, sementara pihak keamanan juga diimbau tetap menjaga netralitas dan tidak berpihak pada kontestan tertentu. “Kalau semua ini bisa kita lakukan dengan baik, insya Allah Pemilu berjalan (dengan baik), tidak ada konflik, dan selamat,” ujarnya.

Dia pun meyakini jika hal dijalankan seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan di berbagai tingkatan, dapat menjaga keharmonisan dan menghindari potensi konflik dalam Pemilu 2024.

“Ini sebenarnya untuk menyadarkan kita sendiri, diri kita sendiri, jangan masuk wilayah yang bisa menimbulkan keretakan. Kita harapkan gaung ini bersambut,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement