Sabtu 21 Oct 2023 09:55 WIB

Survei IPSOS: Ganjar-Mahfud Kalahkan Prabowo-Gibran

Survei IPSOS menyebutkan dalam dua putaran Prabowo-Gibran kalah dari Ganjar-Mahfud.

Simulasi hasil survei jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Erick Thohir.
Foto: Dok IPSOS
Simulasi hasil survei jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jelang hari penutupan pendaftaran bakal calon Presiden dan wakil Presiden untuk Pemilu 2024, dua bakal calon telah mendaftar yaitu pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD pada waktu yang hampir bersamaan. 

Di sisi lain, Prabowo Subianto hingga kini masih belum menentukan bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Prabowo masih mengalami dilema untuk memilih salah satu diantara calon terkuat yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Erick Thohir. 

Baca Juga

Untuk memotret pandangan publik tentang pasangan Prabowo Subianto, Ipsos Public Affairs kembali melakukan jajak pendapat telesurvey terhadap 1.207 responden di 34 provinsi yang diadakan pada tanggal 17 – 19 Oktober 2023, dengan margin of error sebesar 2,83 persen. 

Pada simulasi tiga pasangan calon Presiden/Wakil Presiden, belum ada satu pasangan yang mencapai 50%+1 atau suara mayoritas. 

Baik itu ketika Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo – Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ataupun dengan Prabowo Subianto – Erick Thohir. 

Simulasi pertama hasilnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91%), Ganjar Pranowo –Mahfud MD (31,98%) sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (31,32%).

Sedangkan ketika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Erick Thohir, raihan suara Prabowo Subianto – Erick Thohir adalah 37,53% dibandingkan dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (31,73%) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91%).

Dengan mengacu pada hasil tiga pasangan yang bertarung tidak ditemukan dukungan mayoritas yang melebihi 50%+1, maka kemungkinan besar PEMILU Presiden 2024 akan berlangsung dua putaran. 

Pada putaran kedua, Ipsos Public Affairs hanya mensimulasikan dua pasangan dengan suara terbanyak. 

Yaitu pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan Prabowo Subianto – Erick Thohir atau pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. 

Hasilnya, duet Prabowo Subianto – Erick Thohir memiliki daya dongkrak elektabilitas lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming. 

“Wacana duet Prabowo-Erick Thohir, dalam simulasi survei kami Ipsos Public Affairs, sejatinya memiliki daya ungkit elektabilitas yang lebih baik,”ujar pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam. 

Hal ini mengonfirmasi temuan survei 1 – 10 Oktober yang menempatkan Menteri BUMN tersebut pada posisi calon wakil presiden paling potensial di atas Gibran Rakabuming Raka yang hanya berada di posisi kelima.

“Jika merujuk data yang ada, pada simulasi dua pasangan calon, Ganjar Pranowo – Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, ditemukan bahwa publik lebih memilih pasangan Ganjar- Mahfud, 48,72 persen dengan jarak suara yang cukup signifikan dengan pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka 41,67 persen,”katanya.

“Namun, kita juga tidak dapat mengesampingkan modal politik yang dimiliki oleh Gibran Rakabuming, yang masih berpotensi untuk memenangkan Pemilu di putaran kedua berpasangan dengan Prabowo,” ujarnya.

Dengan semakin dekat hari penutupan, Prabowo Subianto harus mengambil sikap politik untuk memilih pasangan cawapres. Hal ini untuk memudahkan pasangan ketiga capres /cawapres ini untuk berkonsentrasi menyusun strategi pemenangan.

“Ketepatan Prabowo dalam memilih cawapres akan menentukan potensi kemenangan untuk berhadapan dengan Ganjar Pranowo – Mahfud MD di putaran kedua," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement