Ahad 22 Oct 2023 19:44 WIB

Dompet Dhuafa Mulai Groundbreaking Asrama Pesantren Tahfidz Berbasis Wakaf

Diharapkan ke depan para santri dapat mengenyam pendidikan dengan mutu terbaik.

Rep: Rossi Handayani / Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa.
Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Lembaga Filantropi, Dompet Dhuafa memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) asrama Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL) berbasis wakaf di Sukabumi Jawa Barat pada Ahad (22/10/2023).

"Berkumpul di tanah wakaf dalam rangka tasyakuran masjid As-Sa'adah dan peletakan batu pertama asrama Pesantren Tahfidz Green Lido. Kita berhasil menyempurnakan wakaf dengan peresmian Masjid As-Sa'adah, bagian dari pesentren yang menjadi center dengan seluruhnya dana wakaf. Tanah wakaf Pak Benyamin dari 2018. Kita membangun berdasarkan dari donatur dan bersama-sama merealisasikan tanah wakaf sebagaimana amanah wakif nantinya ini akan menjadi pesantren tahfidz disebut PTGL," kata Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmat Riyadi di Sukabumi pada Ahad (22/10/2023). 

Baca Juga

Rahmat melanjutkan, ke depan kawasan pesantren akan menjadi ikon hijau yang mewarnai daerah Lido, Sukabumi. Rahmat berharap ke depan para santri dapat mengenyam pendidikan dengan mutu terbaik.

"Pembiayaan dengan wakaf sesuatu yang Dompet Dhuafa sebagai nadzir wakaf amanah dari Badan Wakaf Indonesia sebagai penyelenggara ataupun nadzir, pembiyaan sudah lama tapi bagaimana khasanah tentang wakaf kita kembangkan di Dompet Dhuafa. Tentu sesuai dengan ushul fikih, ini harta yang berhenti, bagaimana wakaf bisa memberikan solusi bagi fenomena yang ada di masyarakat," ucap Rahmat.  

Dia mengatakan, nantinya 30 sampai 50 persen akan diisi oleh santri yang tidak berbayar, selebihnya dikenakan biaya. Kemudian di kawasan pesantren akan ada usaha produktif berupa pertanian.

"Pembangunan perumahan untuk para Ustadz dan asrama santri (targetkan) 2024 sudah ditempati bangunan dengan segala fasilitas" kata dia. 

Sementara Kepala dan Kordinator Ekselensia Tahfizh School, Juli Siswanto mengatakan, pesantren tahfidz menargetkan hafalan 30 jus bagi para santri. Dia mengungkapkan, saat ini sudah berjalan hingga enam angkatan.

"Saat ini sekolah non formal ke Dinas Pendidikan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Kami ingin pendidikan Muadalah, (sehingga) bisa dengan gampang (santri) menempuh Pendidikan di Timur Tengah," kata Juli.

Adapun Pesantren Tahfidz Green Lido menjadi pesantren pertama yang dibangun Dompet Dhuafa, dan juga yang pertama berbasis Wakaf Produktif. Pesentren dibangun dengan memanfaatkan lahan hijau seluas dua hektar di Lido, Sukabumi.  

Dompet Dhuafa berharap kelak akan banyak kursi kosong untuk para santriwan dan santriwati. Mereka yang tidak mampu namun memiliki kemampuan intelektual dan kemauan yang tinggi, memiliki kesempatan untuk mengisi pendidikan di PTGL.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement