REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menegaskan, saat ini di Indonesia sedang dikembangkan konsep Masjid Ramah Lingkungan. Langkah ini menjadi salah satu wujud pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal itu disampaikan Kamaruddin saat menjadi pembicara utama (keynote speech) dalam kegiatan Annual Forum PaRD (International Partnership on Religion and Sustainable Development) di Berlin, Jerman (18/10/2023).
TPB/SDGs bertujuan menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
“Tokoh agama di Indonesia mencoba mengelaborasi teks-teks agama yang mendukung pola hidup bersih dan sehat, termasuk di rumah ibadat,” ujar dia dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (23/10/2023).
Direktur Urusan Agama Islam Adib menambahkan dalam beberapa tahun terakhir Kemenag mengembangkan program nasional Masjid Ramah. Ia juga disebut sedang mendorong masjid-masjid semakin ramah, mulai dari ramah anak, ramah difabel, dan termasuk ramah lingkungan.
“Masjid Ramah Lingkungan meniscayakan adanya cara pandang dan sikap ekosistem masjid yang menjaga kebersihan, hemat air bersih, pengaturan sanitasi air, anti plastik, manajemen sampah, dan lainnya,” kata Adib.
Merujuk pada Sasaran dan Strategi SDGs 6 (Air Bersih dan Sanitasi), upaya tersebut perlu diawali dengan edukasi dan menumbuhkan kesadaran publik. Karenanya, penggunaan bahasa dan aktor agama disebut-sebut akan dapat memperkuat promosi dan upaya pencapaian sasaran tersebut.
Bagi masyarakat Indonesia yang agamis...