Rabu 25 Oct 2023 03:35 WIB

AS-Indonesia Gelar Dialog Kebijakan Luar Negeri

Untuk pertama kali diselenggarakan dialog kebijakan luar negeri dan pertahanan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Bendera Indonesia dan Amerika Seikat
Foto: Ilustrasi
Bendera Indonesia dan Amerika Seikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Amerika Serikat (AS) dan Indonesia menyelenggarakan Dialog Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Pejabat Senior untuk pertama kalinya hari ini di Departemen Luar Negeri di Washington, Selasa (24/10/2023).

Dalam dialog ini AS diwakili Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink dan Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Dr. Ely Ratner. Sementara Indonesia diwakili Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk Urusan Amerika dan Eropa, Duta Besar Umar Hadi, dan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Bambang Trisnohadi.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis kantor juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Kedua belah pihak menegaskan kembali niat para pemimpin mereka untuk meningkatkan hubungan AS-Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Sebagai salah satu langkah untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor.

Asisten Menteri Kritenbrink menyambut baik kesempatan memajukan prioritas bersama selama kunjungan Presiden Joko Widodo ke Washington, D.C. pada bulan November mendatang. Kedua belah pihak juga menantikan perayaan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik pada tahun 2024 dan berkomitmen untuk memperkuat hubungan antara masyarakat .

AS mengakui kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 dan menegaskan kembali apresiasinya terhadap peran Indonesia sebagai koordinator negara untuk hubungan dialog AS-ASEAN. Asisten Menteri Kritenbrink dan Asisten Menteri Ratner menggarisbawahi dukungan Amerika Serikat yang terus berlanjut terhadap sentralitas ASEAN dan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.

Para pejabat dari kedua negara menekankan peran ASEAN dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik. Amerika Serikat menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam membangun kepercayaan terhadap penyelesaian yang inklusif, damai, dan demokratis terhadap krisis di Myanmar.

Kedua belah pihak mendesak rezim militer untuk mengambil tindakan konkret untuk segera menghentikan kekerasan dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengiriman bantuan kemanusiaan. Para pejabat dari kedua negara juga menegaskan kembali pentingnya membuat kemajuan dalam Konsensus Lima Poin ASEAN.

Kedua negara berkomitmen untuk mendukung Ketua ASEAN 2024 yang akan datang, Laos, dalam melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan di Myanmar menuju resolusi yang inklusif, damai, dan demokratis. Mereka menyoroti kerja sama dengan ASEAN sebagai pusat untuk mencapai kemakmuran dan keamanan, baik di tingkat regional maupun global.

Kedua pihak bertukar pandangan mengenai berbagai isu keamanan global dan regional, termasuk perkembangan di Timur Tengah dan Laut Cina Selatan. Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ratner mengucapkan selamat kepada Direktur Jenderal Trisnohadi atas keberhasilan penyelesaian Latihan SUPER GARUDA SHIELD 2023 yang berkembang menjadi salah satu latihan militer multilateral terbesar di kawasan ini.

SUPER GARUDA SHIELD 2023 melibatkan Amerika Serikat, Indonesia, lima negara mitra, dan 11 negara pengamat. Sebagai mitra latihan militer terbesar di Indonesia, Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung modernisasi kekuatan pertahanan Indonesia.

Pejabat kedua negara juga menyambut baik niat untuk meningkatkan status kerja sama pertahanan Amerika Serikat dan Indonesia. Mereka menjajaki cara-cara untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan maritim, kedokteran militer, pemeliharaan perdamaian, pemulihan tawanan perang/MIA yang masih tersisa dari Perang Dunia II, pendidikan militer profesional - termasuk perlindungan hak asasi manusia dan standar tata kelola keamanan - dan latihan militer bilateral dan multilateral.

Kedua belah pihak merefleksikan pentingnya Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity - IPEF) dan menyambut baik upaya untuk secara substansial menyelesaikan negosiasi IPEF pada Pilar Ekonomi Bersih dan Pilar Ekonomi Adil selama Pekan Pemimpin Ekonomi APEC pada bulan November.

Mereka juga berbagi pandangan mengenai pentingnya rantai pasokan yang aman, infrastruktur penting dan ramah lingkungan, dan keamanan ekonomi regional, serta ancaman yang ditimbulkan oleh krisis iklim dan kebutuhan untuk mempercepat transisi energi bersih.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan mengurangi emisi, para pejabat dari kedua negara mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya untuk merealisasikan inisiatif kerja sama baru yang berkaitan dengan, mineral penting, keamanan siber dan maritim, semikonduktor, Kemitraan Transisi Energi Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) yang inovatif, dan reaktor modular kecil

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement