Rabu 25 Oct 2023 09:44 WIB

Terbentuk di 34 Provinsi, MDMC Akselerasi Gerakan Pengurangan Risiko Bencana

Program pelatihan harus banyak dijalankan di tingkat wilayah dan daerah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu kegiatan MDMC.
Foto: Dokumen.
Salah satu kegiatan MDMC.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) wilayah se-Indonesia di 34 provinsi resmi terbentuk dalam surat keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Berdasarkan mandat Muktamar Muhammadiyah ke-48, bahwa MDMC dalam misi pengembangan resiliensi bencana diwujudkan melalui lima program besar.

Yaitu sistem gerakan organisasi, kepemimpinan, jaringan dan kerjasama, sumber daya manusia, serta aksi layanan. Wakil Ketua Pimpinan Pusat MDMC Indrayanto menyebutkan upaya realisasi mandat tersebut dapat dicapai dengan cara membentuk MDMC wilayah se-Indonesia.

Di mana dalam prosesnya sudah mewakili dari bidang-bidang utama MDMC yaitu mitigasi dan kesiapsiagaan, pendidikan dan pelatihan, jaringan dan kerja sama, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi, serta Emergency Medical Team (EMT).

"Untuk mewujudkan hal itu maka MDMC membentuk strukturnya sebagai respresentasi dan praktik upaya pengurangan risiko bencana (PRB)," kata Indrayanto, Selasa (24/10/2023).

Ia mengatakan cakupan besarnya pada masing-masing bidang yang ada harus memiliki muatan utama pengurangan risiko bencana melalui berbagai bentuk penguatan. Contohnya seperti bidang pelatihan dan pendidikan MDMC.

"Dengan misi pengurangan risiko bencana maka program pelatihan harus banyak dijalankan di tingkat wilayah dan daerah," ujarnya.

Di sisi lain, peningkatan kapasitas pasca terbentuknya MDMC wilayah juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh wilayah. Hal ini dikarenakan peran utama dibentuknya MDMC di wilayah adalah menjalankan program kerja yang sesuai berdasarkan amanah dari MDMC pusat pada Rakernas 2023 lalu.

Indrayanto juga menyampaikan MDMC pusat akan selalu mendukung wilayah dalam upaya peningkatan keorganisasian. "Kita mendorong semua wilayah dengan membangun struktur yang sistemik dan efektif. Wilayah harus mempunyai program kerja yang bisa direalisasikan dan mempersiapkan pengetahuan bagi pimpinan wilayah dan relawan," ungkap dia.

Indra memandang semakin banyak relawan di wilayah yang memiliki kemampuan maka akan mendukung terwujudnya kerjasama internal yang biasa dikenal dengan One Muhammadiyah One Response (OMOR). MDMC selalu menjaga OMOR sebagai kepentingan dalam membangun jaringan di internal persyarikatan Muhammadiyah.

Oleh karena itu MDMC tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan majelis maupun organisasi otonomi (ortom) di tingkat pusat, wilayah dan daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement