Rabu 25 Oct 2023 14:38 WIB

Usung Keresahan Isu Iklim, Musisi Kolaborasi Rilis Album Sonic/Panic

Album Sonic/Panic mengusung isu iklim dan ekonomi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Musisi Endah N Rhesa. Endah N Rhesa menjadi musisi yang berkolaborasi dalam album Sonic/Panic.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Musisi Endah N Rhesa. Endah N Rhesa menjadi musisi yang berkolaborasi dalam album Sonic/Panic.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 13 musisi berkolaborasi dalam sebuah album bertajuk Sonic/Panic yang dirilis Alam Record. Musisi yang tergabung dalam Indonesia Climate, Knowledge, Arts & Music Lab (Iklim) memiliki pandangan bahwa isu iklim dan ekonomi merupakan isu krusial yang harus disuarakan terus-menerus.

Vokalis dan gitaris Barasuara, Iga Massardi, mengatakan ia diberi waktu satu bulan untuk menciptakan lagunya yang masuk dalam album yakni “Polo Nyaba”. Dia juga diberi pembekalan selama sepekan di Bali, baru kemudian bisa menciptakan lagu dengan lirik berbahasa Madura itu.

Baca Juga

“Menulis lagu soal iklim itu kan nggak bisa dikasih tahu sekali, sejam, dua jam. Kita harus intens sudah sampai mana kerusakannya, dan kita membekali diri dengan pengetahuan isu ini,” ujar Iga dalam showcase eksklusif prarilis album Sonic/Panic di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Ketika menuliskan lirik-liriknya, mereka juga diberi pembekalan dengan bagaimana merespons isu ini menurut pandangan masing-masing. Sehingga akhirnya, lagu yang tercipta menjadi aspirasi kritik, yang akhirnya menjadi sebuah perkumpulan dan pemahaman.

Rapper Muhammad Syaifullah "Upi" atau Tuan Tigabelas, juga menceritakan pengalamannya mengikuti workshop di Bali. “Saya lumayan menyesal datang ke sana karena dipaparkan fakta yang menakutkan. Hari kedua baru diam ngomong sendiri 'ini bumi gimana' karena seserius ini masalahnya,” kata dia.

Upi mengaku sempat menangis bersama Endah ketika saat waktu makan. Karena Endah sendiri mengaku paling cengeng di antara musisi yang ikut workshop, sebab sang suami tidak bisa ikut untuk bersamanya saat itu.

“Ya sama kayak Upi, pas hari pertama masih haha hihi, pas hari kedua udah mulai shock, dikasih fakta yang nyesek banget. Ini cukup berat, aku sebagai musisi juga harus punya cara untuk mengekespresikan sesuatu, bukannya menakut-nakuti gitu ya, tapi krisis ini pasti terjadi,” ucap Endah.

Album ini berawal ketika panggilan dari Music Declares Emergency (MDE) global, yang mana MDE sendiri sudah didukung oleh musisi-musisi besar, salah satunya Billie Eilish. Gitaris Navicula, Gede Robi menjelaskan, bahwa MDE langsung mengontak untuk mengajak ikut berpartisipasi pada isu ini.

“Indonesia kan sebenarnya hutan alam sebagai national branding, tapi kalau banyak kerusakan ini menjadi aibnya kita. Di mata dunia 'wah orang Indonesia nggak sadar'. Nah kita ingin memperbaiki pandangan itu,” ujar Robi juga dalam kesempatan yang sama.

Album Sonic/Panic akan dirilis 4 November 2023. Album ini akan terdiri atas 13 lagu dengan genre sesuai musisinya. Sebanyak 13 musisi yang tergabung di dalamnya adalah Iga Massardi, Endah N Rhesa, Navicula, Tony Q Rastafara, Tuan Tigabelas, Iksan Skuter, FSTVLST, Made Mawut, Nova Filastine, Guritan Kabudul, Kai Mata, Rhythm Rebels, dan Prabumi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement