Kamis 26 Oct 2023 00:25 WIB

Investasi Asing Bakal Mulai Masuk IKN pada Kuartal II Tahun Depan

Ada beberapa investor asing yang sudah menyatakan komitmen berinvestasi di IKN.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi sejumlah menteri berbincang dengan Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi (ketiga kanan) saat peletakan batu pertama atau groundbreaking Hotel Vasanta di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (23/9/2023). Hotel Vasanta menjadi hotel kedua yang dibangun di kawasan IKN.
Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi sejumlah menteri berbincang dengan Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi (ketiga kanan) saat peletakan batu pertama atau groundbreaking Hotel Vasanta di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (23/9/2023). Hotel Vasanta menjadi hotel kedua yang dibangun di kawasan IKN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan, sejauh ini investasi yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta investor lokal didahulukan.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, investor domestik memang lebih cepat merealisasikan investasinya. "Memang dalam negeri lebih sat set, itu wajar karena mereka sudah paham situasi dan sudah biasa," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Sementara, lanjutnya, investasi dari luar negeri atau Penanaman Modal Asing (PMA) akan mulai masuk IKN pada kuartal II 2024. Ada beberapa investor asing yang sudah menyatakan komitmen berinvestasi di ibu kota baru, hanya saja ada satu yang ditargetkan perdana merealisasikan investasi di IKN.

Agung menjelaskan, PMA tersebut siap mendapai pembangunan IKN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sebelumnya disebutkan, investor itu berasal dari China yang nantinya menggarap hunian di IKN.

Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara pasti nama perusahaannya. Agung menambahkan, kini perusahaan asal China tersebut sudah selesai menempuh feasibility study dan masih menempuh sejumlah tahapan bersama pemerintah.

"KPBU itu ada faktor dan peran dari pemerintah. Jadi tahapannya lebih banyak, tidak hanya investor mau tanam uang, tapi ada unsur pemerintah," jelas dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement