REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (IKMA Kemenperin) telah memfasilitasi 46 Industri Kecil Menengah (IKM) binaan dari berbagai komoditas produk dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2023. Tujuannya, agar para pelaku industri itu dapat memperluas aksesnya ke pasar ekspor.
Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita mengapresiasi penyelenggaraan TEI 2023 yang turut menghadirkan calon buyer dari berbagai negara potensial tujuan ekspor. Dengan begitu para IKM binaannya berpotensi melakukan ekspor.
“Kami melihat pelaksanaan TEI 2023 ini, selain berpotensi melakukan transaksi di pasar ekspor, IKM binaan kami memiliki kesempatan untuk memperluas jejaring. Lalu menambah wawasan dan informasi terkait standardisasi di pasar global, belajar melakukan negosiasi dagang, hingga terjalinnya kerja sama investasi,” tuturnya.
Selain pelaksanaan pameran, TEI 2023 juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung lainnya seperti business matching dan seminar. “Diharapkan pameran ini dapat menjadi wadah peningkatan kapasitas para pelaku industri lokal khususnya yang masih berskala kecil dan menengah,” ujar Reni.
Terdapat tujuh komoditas produk yang ditampilkan pada Pameran TEI 2023, yakni makanan dan minuman, home living, digital and services, kecantikan dan personal care, produk kimia, energi, dan industri, fashion tekstil dan aksesoris, serta peralatan medis dan layanan kesehatan. Reni mengungkapkan, mereka yang difasilitasi merupakan IKM yang telah mendapatkan program pembinaan maupun penghargaan.
Di antaranya empat IKM pemenang Penghargaan Upakarti, 10 IKM OVOP yang terpilih sebagai peserta Program One Village One Product (OVOP) Go Global, 4 IKM Permesinan Binaan Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut dan 28 IKM Makanan dan Minuman binaan Direktorat IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan. Sekretaris Direktorat Jenderal IKMA Riefky Yuswandi juga menyampaikan, IKM yang mendapatkan fasilitasi pameran telah dikurasi dan diseleksi, serta telah mendapatkan pembinaan dari Ditjen IKMA.
"Setelah pelaksanaan pameran, kami akan mendata jumlah transaksi serta komitmen kerja sama yang terjalin dengan konsumen lokal maupun buyer internasional. Selanjutnya dapat dianalisa, dievaluasi dan dijadikan acuan rencana pembinaan selanjutnya," jelas dia.
Riefky mengungkapkan partisipasi pada pameran TEI 2023 menjadi kesempatan bagi para IKM binaan Ditjen IKMA untuk dapat memperluas jejaring pemasaran ekspor. Peserta pameran yang difasilitasi melaporkan, mereka mendapatkan buyer potensial dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Argentina, Cile, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Arab Saudi, Nigeria, hingga Madagaskar.