Jumat 27 Oct 2023 07:04 WIB

TPN Ganjar-Mahfud Targetkan 54 Persen Suara di Pilpres 2024

Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud menargetkan untuk meraup 54 persen suara di Pilpres 2024

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud menargetkan untuk meraup 54 persen suara di Pilpres 2024
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud menargetkan untuk meraup 54 persen suara di Pilpres 2024

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD optimistis dapat memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) dalam satu putaran. Gabungan empat partai politik pengusung pasangan tersebut menargetkan 54 persen suara pada kontestasi nasional mendatang.

"Kami mulai berhitung kembali semuanya, pastinya dengan jelas sekarang tahu siapa saja yang menjadi kompetitor dari pada yang ada. Nah dengan demikian kami melihat bahwa memang 54 persen itu putaran pertama Insya Allah kita ingin memenangkan itu," ujar Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

"Itu yang ingin kita fight sebagai bagian daripada tujuan kita untuk memastikan tadi Mas Ganjar dan Prof Mahfud bisa menjadi presiden Republik Indonesia," sambungnya optimistis.

TPN sendiri menegaskan bahwa salah satu fokus Ganjar-Mahfud adalah melanjutkan keberhasilan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya adalah menyukseskan pembangunan infrastruktur untuk mendukung tiga hal yang didorong Ganjar-Mahfud.

Pertama adalah infrastruktur yang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk masyarakat. Termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda di seluruh Indonesia.

"Di sisi inilah bagaimana memastikan lapangan pekerjaan untuk semua, itu menjadi bagian yang diinginkan Mas Ganjar," ujar Arsjad.

Kedua, Ganjar-Mahfud ingin infrastruktur menjadi alat untuk menstabilkan harga-harga bahan pokok. Menurutnya, itu stabilnya harga pokok menjadi bagian pengejawantahan dari sila kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Harga-harga pokok ini kan harus memastikan dengan adanya infrastruktur tadi bagaimana lebih efisien, bagaimana kita bisa memastikan itu terjadi," ujar Arsjad.

"Lalu (ketiga), pendapatan, bagaimana pendapatan bisa dinaikkan. Makanya pendapatan ini bagaimana produktivitas untuk memastikan bahwa pendapatan itu bisa naik dan produktivitas yang lebih tinggi lagi," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement