Jumat 27 Oct 2023 17:21 WIB

Dinamika Global Meningkat, Schroder Ungkap Gejolak Minat Investor Terkini

Dekarbonisasi atau pergeseran menuju energi hijau dan berkelanjutan menarik investor.

Red: Lida Puspaningtyas
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, (26/10/2023).
Foto: AP/Mohammed Dahman
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, (26/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan kondisi geopolitik global memberikan risiko jangka pendek, serta mempengaruhi investor asing yang akan masuk ke Indonesia, terlebih saat ini Indonesia sudah memasuki tahun politik.

“Tentu geopolitik global akan mempengaruhi investor asing juga yang masuk ke Indonesia. Interest rate yang naik di Amerika, Indonesia akan shifting player di equity. Entah mereka kembali karena biayanya menjadi lebih mahal atau karena interest rate ataupun fixed income menjadi lebih menarik untuk invest,” ujar Michael dalam “Go Public Talkshow” di Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Sementara, terkait permodalan (equity) menurut Michael lebih merujuk kepada risiko investasi jangka panjang, bukan hanya satu tahun, sehingga masih jadi pertanyaan apakah 2024 menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk masuk saat pasar terkoreksi (market correction), terlebih saat ini investor fokus pada sektor dan industri tertentu.

Michael juga melihat saat ini peta investasi dan fokus investor institusi terletak pada 3D, yakni dekarbonisasi, demografi, deglobalisasi, dan ‘Artificial Intelligence’ (AI).