REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Setelah segenap kabilah Quraisy berkumpul di Dar An Nadwah, mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah. Allah SWT pun memberitahukan kepada Rasulullah tentang rencana buruk kafir Quraisy.
Setelah mereka mengepung rumah Rasulullah SAW, Rasul pun mengecoh pasukan Quraisy itu. Rasulullah meminta Ali agar menempati tempat tidurnya pada malam itu, dengan tujuan agar orang-orang Quraisy menyangka orang yang masih tidur tersebut adalah Rasulullah, sehingga kaum Quraisy akan tetap tenang di tempat hingga menunggu bangun.
Ali bin Abi Thalib mengetahui bayaya yang dihadapinya, meski begitu ia menerima perintah Rasulullah SAW. Selain diperintahkan menempati tempat tidur Rasulullah. Ali bin Abi Thalib juga mendapat amanat dari rasul untuk tetap tinggal di Makkah beberapa hari, dan mengembalikan barang-barang yang dititipkan orang-orang Quraisy kepada nabi. Memang meski para petinggi kafir Quraisy memusuhi nabi, kaum Quraisy justru sangat mempercayai nabi hingga mereka pun sering menitipkan barang kepada Rasulullah karena mereka percaya bahwa Rasulullah adalah orang yang amanah.
"Ibnu Hajar berkata sebagaimana disebutkan oleh Musa bin Uqbah dari Ibnu Syihab berkata, Ali pun tidur di tempat tidur rasul dengan berselimut. Dan orang-orang Quraisy malam itu masih berselisih dalam diskusi di antara mereka, siapa yang bertugas untuk menyergap dan langsung mengikat orang yang ada dibalik selimut tersebut, yang menurut keyakinan mereka tiada lain adalah diri Rasulullah. Mereka terus menunggu hingga datanglah pagi, dan ternyata mereka kecewa karena manusia yang ditunggu tersebut adalah bukanlah Rasulullah, melainkan Ali bin Abi Thalib," (Lihat buku Biografi Ali bin Abi Thalib, karya Prof. Ali Muhammad Ash Shalabi, penerbit Pustaka Al Kautsar, halaman 44)
Ibnu Abbas berkata bahwa Ali bin Abi Thalib menempati posisi tempat tidur Rasulullah dan memaknai selimut beliau pada malam penuh resiko tersebut. Dia telah mengorbankan dirinya untuk mencari ridho Allah. Karena itulah melalui diri Ali dan para sahabatnya yang lain yang telah berjuang di jalan Allah mencari keridhaanNha turun firman Allah :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (Alquran surat Al Baqarah 207).