REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Islam Malang (Unisma) siap menghadirkan tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kegiatan Sharing Session. Kegiatan bertemakan 'Meneguhkan Komitmen Pembangunan Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Kebudayaan Menuju Indonesia Unggul' ini akan diselenggarakan di Auditorium Tholhah Hasan, Unisma, Rabu (1/11/2023).
Rektor Unisma, Prof Maskuri menyatakan, kegiatan ini diinisiasi atas dasar keingintahuan visi dan misi dari pasangan capres dan cawapres Pemilu 2024. Hal ini terutama perihal persoalan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari ekonomi.
"Begitu juga dengan persoalan sosial dan budaya. Tiga unsur ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain," kata Masykuri saat ditemui wartawan, Senin (30/10/2023).
Selain itu, mayoritas pemilih di Pemilu 2024 adalah anak muda dengan rata-rata 52 hingga 60 persen. Sementara itu, Unisma merupakan wadah anak-anak muda di mana jumlah mahasiswanya hampir 17 ribu orang.
Maka itu, pihaknya mengadakan kegiatan Sharing Session bersama tiga kandidat capres dan cawapres di kampusnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan menghadirkan raja-raja se-Indonesia yang saat ini sudah berdatangan ke Malang.
Kemudian juga akan menghadirkan perwakilan BEM se-Jawa Timur (Jatim). Ada pula organisasi kemasyarakatan sehingga dia memastikan acara ini bersifat umum.
Guna menyesuaikan kapasitas gedung, pihaknya menyediakan situs atau aplikasi pendaftaran peserta. Sebagaimana diketahui, gedung yang akan digunakan memiliki kapasitas 7 ribuan orang.
Selain raja-raja se-Indonesia, BEM se-Jatim, dan organisasi kemasyarakatan, pihaknya juga akan menghadirkan mahasiswa semester satu dan dua secara keseluruhan sehingga gedung tersebut diyakini akan penuh.
Adapun pada kegiatan nanti, panitia akan membagi acara ke dalam tiga sesi. "Sesi pertama untuk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Kemudian yang kedua sesinya Ganjar dan Mahfud. Ketiga sesinya Prabowo dan Gibran," jelasnya.
Masykuri menegaskan, pihaknya sengaja mengundang seluruh pasangan capres dan cawapres. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan bahwa Unisma merupakan perguruan tinggi yang memiliki netralitas.
Kampusnya tidak ingin menunjukkan keberpihakan kepada calon tertentu. Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan pendidikan kepada para mahasiswa.
Kemudian masyarakat luas juga dapat melihat bagaimana para capres dan cawapres memandang ekonomi, pendidikan, dan sosial-budaya di Indonesia. Pada kesempatan itu, Masykuri menegaskan telah menyiapkan pihak keamanan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Hal ini penting mengingat kegiatan tersebut akan mendatangkan antusiasme besar dari mahasiswa dan masyarakat. Sebab itu, pihaknya membatasi jumlah peserta di gedung dan menyediakan siaran secara daring.