REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Mufti Mesir, yang juga Anggota Dewan Ulama Sepuh Mesir, Syekh Dr Ali Jum'ah menekankan Al Quds (atau Yerusalem) tidak bisa dibeli maupun dijual. Dia juga mengatakan Al Quds juga tidak bisa ditawar-tawar.
"Al Quds ada di hati seluruh umat Muslim," kata dia, sambil menekankan tentang pentingnya Al Quds dan bagaimana Islam menetapkan nilai perdamaian, seperti dilansir laman Masrawy.
Syekh Jum'ah juga menyampaikan jika dunia menginginkan perdamaian, maka harus didasarkan pada pemulihan hak pemiliknya. Jika tidak demikian, maka tidak akan ada perdamaian.
"Hal ini bukan karena kita tidak menyukai perdamaian," kata dia.
Dia menjelaskan, Islam berarti perdamaian, dan salam Islam adalah tentang perdamaian. Umat Muslim mengakhiri sholat dengan salam. Bahkan menyapa dunia dan orang-orang sekitar dengan salam. Surga disebut dengan Dar Al Salam (Tempat Damai).
"Sehingga tidak ada yang bisa menandingi kita dalam keinginan kita untuk perdamaian," tuturnya.
Al Quds adalah kota Arab yang didirikan oleh orang-orang Yebus pada 6.000 tahun sebelum Nabi Ibrahim AS, dan sebelum orang Ibrani, serta ratusan tahun sebelum Nabi Musa AS. Maka, Al Quds adalah adalah hak orang-orang Arab.
Ketika orang Arab memasuki Al Quds...