REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI — Hujan deras dan angin kencang melanda wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (31/10/2023). Dilaporkan sejumlah pohon tumbang. Ada juga bangunan sekolah yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, hujan deras dan angin kencang menyebabkan dua pohon tumbang di kawasan Jalan H Bakar, Kelurahan Utama. Satu pohon dengan diameter sekitar 50 sentimeter tumbang menimpa pemancingan milik warga dan sepeda motor. Satu pohon lainnya menimpa halaman rumah kontrakan dan menyebabkan pagar roboh.
Nilai kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 17 juta. Petugas BPBD Kota Cimahi langsung melakukan penanganan di lokasi terdampak pohon tumbang.
Di kawasan Jalan Sadarmanah, Kelurahan Leuwigajah, angin kencang dilaporkan membawa pohon bambu, yang kemudian menimpa rumah. Nilai kerugian akibat kejadian itu diperkirakan sekitar Rp 50 juta.
Sementara di Jalan Baros Utama angin kencang membuat pohon rambutan tumbang, yang menimpa atap rumah. Angin kencang juga dilaporkan mengakibatkan pohon tumbang di kawasan Gang Mawar. Pohon tumbang menimpa atap rumah kontrakan. Kerugian materiel akibat kejadian itu diperkirakan Rp 3 juta.
Kejadian angin kencang juga berdampak terhadap bangunan SDN Baros Mandiri 3 di Jalan H Haris, Kelurahan Baros. Dilaporkan ada enam kaca aluminium yang terbawa angin, satu pintu kelas dan sebagian gipsum roboh, serta ada satu gipsum yang bergeser di satu kelas. Total nilai kerugian akibat bencana angin kencang itu diperkirakan sekitar Rp 14 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan mengatakan, petugas BPBD melakukan penanganan di sejumlah lokasi pohon tumbang dan melakukan evakuasi. Petugas juga membantu menangani bangunan yang terdampak pohon tumbang.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu, hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Kota Cimahi sekitar pukul 14.00 WIB. Hujan yang turun dikategorikan sangat lebat.
Rahayu mengatakan, saat ini masuk masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Ia mengingatkan masyarakat akan potensi kondisi cuaca ekstrem saat masa pancaroba dan potensi bencananya.
“Masyarakat agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana dampak cuaca ekstrem yang biasa terjadi pada periode peralihan musim atau pancaroba,” kata Rahayu.