REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bencana yang terjadi pada periode 11-28 Oktober 2023 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilaporkan mengakibatkan ratusan rumah warga mengalami kerusakan. Ada juga warga terdampak bencana yang terluka.
Selama periode tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mendata kejadian bencana angin kencang dan longsor. “Bencana yang terjadi kurang dari kurun waktu satu bulan ini berdampak pada 1.170 jiwa warga Kabupaten Bogor, yang mana empat orang di antaranya mengalami luka-luka,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat, Senin (30/10/2023).
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, bencana itu tersebar di 26 kecamatan. Dilaporkan ada 779 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana.
Kejadian bencana itu dilaporkan, antara lain di wilayah Kecamatan Nanggung, Ciampea, Kemang, Caringin, Cigudeg, Pamijahan, Tamansari, Leuwiliang, Tanjungsari, Cariu, Cisarua, Klapanunggal, Ciawi, dan wilayah Kecamatan Megamendung.
Selain itu, di wilayah Kecamatan Ciomas, Jonggol, Citeureup, Cijeruk, Cibinong, Jasinga, Parung Panjang, Cigombong, Rumpin, Sukamakmur, Cibungbulang, dan wilayah Kecamatan Leuwisadeng.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih berupaya menangani dampak bencana kekeringan yang dilaporkan di 38 kecamatan. Namun, kata dia, ada potensi bencana lainnya yang muncul pada masa pancaroba ini atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
“Satu sisi masih menangani yang kekeringan, tiba-tiba dikagetkan juga sudah ada laporan yang kena puting beliung seperti di Kecamatan Cariu kemarin,” kata Burhanudin.
Karenanya, Burhanudin mengimbau warga tetap berhati-hati dan waspada akan potensi bencana di masa peralihan cuaca ini. “Saya mohon teman-teman bantu kami, (beri imbauan) tentang bahaya-bahaya (potensi bencana),” katanya.