REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia digital berkembang semakin pesat dengan berbagai inovasi dan pemanfaatan yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Perkembangan dunia digital ini tentunya perlu disokong dengan pembangunan insfrastruktur pendukung.
Bakti secara konsisten mendukung kemajuan ekosistem digital di Indonesia melalui berbagai program strategis sehingga dapat meningkatkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia. Salah satu penyelenggaraan ekosistem digital ini adalah pemanfaatan aspek digital untuk perkembangan pada sektor pariwisata. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia di daerah dan implementasi program pemasaran pariwisata daerah yang konkrit menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama di daerah pedesaan.
Pemahaman dan penguasaan teknologi informasi untuk melakukan pemasaran produk pariwisatanya serta kesiapan menyambut wisatawan merupakan salah satu alternatif solusi yang harus dimiliki oleh pengelola Desa Wisata. Selain itu, aspek pelayanan prima atau aspek hospitality yang harus menjadi fokus utama juga oleh pelaku pariwisata.
Atas alasan ini pula, Bakti menggembangkan kemitraan dengan para pemangku kepentingan terkait salah satunya adalah Online Travel Agent (OTA).
Menggandeng Atourin, Bakti menyelenggarakan program Pelatihan Digitalisasi Bagi Pelaku Pariwisata di Wilayah Pembangunan Infrastruktur Bakti. Pada tahun ini program ini diselenggarakan di tiga daerah yang telah terlayani infrastruktur BTS, AI dan interkoneksi Palapa Ring Bakti yakni Kabupaten Agam, Sumatera Barat; Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan Kota Ternate, Maluku Utara.
“Program ini memiliki berbagai tujuan strategis seperti meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK Bakti yang telah dibangun yang sejalan dengan arah sasaran pengembangan infrastruktur TIK Bakti serta mendorong para pegiat wisata untuk memahami hospitality serta digital branding dan marketing” ujar Bambang Noegroho selaku Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kementerian Komunikasi dan informatika, seperti dinukil pada Rabu (1/11/2023).
Pelatihan edisi pertama dilaksanakan di Kabupaten Agam. Kabupaten Agam memiliki potensi pariwisata yang sangat banyak mulai dari wilayah pegunungan dan perbukitan sampai wilayah pesisir.
Kabupaten Agam memiliki dua buah gunung yang eksotis seperti Gunung Marapi dan Gunung Singgalang serta Danau Maninjau. Kabupaten ini juga memiliki seni budaya yang beragam serta banyak nagari (desa) dengan panorama rumah gadang yang menarik. Sebanyak 30 pegiat pariwisata dari 15 desa wisata mendapatkan pelatihan intensif selama 2 hari di tanggal 23-24 Oktober 2023.
Desa wisata tersebut adalah Biaro Gadang, Canduang Koto Laweh, Kamang Mudiak, Koto Gadang, Koto Ilalang, Lambah, Lasi, Lawang, Matua Hilia, Pakan Sinayan, Sariak, Sianok VI Suku, Simarasok, Sungai Tanang, dan Tabek Panjang.
Pelatihan bertempat di Koto Marapak, Nagari Lambah, Kecamatan Ampek Angkek, Agam dan dibuka oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Agam, Bapak Rahmad Lasmono, AP, S.Sos MAP. Benarivo Triadi Putra selaku CEO Atourin menjelaskan bahwa selain pemahaman informasi sesuai modul pelatihan, peserta juga dibekali dengan keahlian teknis tepat guna misalnya fotografi dan hospitality yang bisa langsung diterapkan oleh mereka.
Peserta terlihat sangat semangat dan antusias selama pelatihan berlangsung. Atourin juga membantu proses on-boarding desa wisata dan produk paket wisata mereka di platform Atourin.
Pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat juga telah membekali sebanyak 30 warga dalam mengembangkan wisata berbasis teknologi, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan, serta memperkuat ekonomi lokal.
Dikutip dari Antara, 30 warga itu terdiri dari warga desa, pengusaha lokal dan pemangku kepentingan. Mereka dilatih di Rumah Gadang Nantigo, Lambah, Kecamatan Ampek Angkek pada 23-24 Oktober 2023.