Jumat 03 Nov 2023 18:52 WIB

Jarang Bersosialisasi, R Ditangkap karena Edarkan Keripik Pisang Narkotika

Para pemilik rumah kontrakan atau kos-kosan di Banguntapan akan dikumpulkan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Garis batas polisi terpasang pada rumah kontrakan produksi narkoba berbentuk keripik dan tetes di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Jumat (3/11/2023). Sebanyak delapan orang tersangka beserta barang bukti 426 bungkus keripik singkong, 2.022 botol happy water, 10 kilogram bahan baku narkoba, dan alat pembuatnya diamankan petugas dari tiga lokasi yakni Yogyakarta, Cimanggis, dan Magelang.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Garis batas polisi terpasang pada rumah kontrakan produksi narkoba berbentuk keripik dan tetes di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Jumat (3/11/2023). Sebanyak delapan orang tersangka beserta barang bukti 426 bungkus keripik singkong, 2.022 botol happy water, 10 kilogram bahan baku narkoba, dan alat pembuatnya diamankan petugas dari tiga lokasi yakni Yogyakarta, Cimanggis, dan Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Warga Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kabupaten Bantul, tidak pernah menaruh curiga akan sosok R (42 tahun) yang ternyata bagian dari komplotan pengedar narkoba. Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda DIY pada Kamis (2/11/2023) karena memproduksi keripik pisang narkotik dan Happy Water narkotika

Menurut Ketua RT 06, Pelem Kidul, Bagus Yatin Mulyono, warga sebelumnya tidak pernah mengetahui kalau R memproduksi keripik pisang ataupun keripik pisang narkotika.

Baca Juga

"Mengenai produksi itu nggak ada yang tahu, cuma satu orang yang ngontrak rumah ini," tutur Bagus kepada wartawan di depan TKP Pelem Kidul, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Jumat (3/11/2023).

Pelaku mengontrak rumah dengan prosedur yang seharusnya yakni menyerahkan KK dan KTP saat rapat RT. Berdasarkan identitas yang diterima, pelaku berasal dari Jakarta.

Akan tetapi, pelaku baru muncul untuk melapor ke RT ketika sudah tinggal selama tiga pekan. Ia bahkan mengaku ingin memperpanjang kontrakannya jika betah tinggal di Pelem Kidul.

Meski jarang bersosialisasi, warga pun tidak menaruh kecurigaan pada sosok R. Pelaku hanya keluar rumah untuk membeli makanan. Menurutnya hal itu wajar karena R bukan warga asli sana.

"Tidak ada hal yang mencurigakan, ya belum bekerja gitu tahunya," ujarnya.

Sementara itu, Panewu Banguntapan I Nyoman Gunarsa berencana akan mengumpulkan para pemilik rumah kontrakan atau kos-kosan di Kapanewon Banguntapan untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Mengingatkan mereka agar lebih hati-hati, lebih selektif menerima orang baru atau orang asing, itu 2x 24 jam harus dilaporkan. Kalau ini kan sudah satu bulan baru dilaporkan oleh tuan rumah," kata Nyoman.

Sebelumnya kepolisian berhasil mengungkap modus peredaran narkoba jenis baru dengan menggunakan keripik pisang dan tetes Happy Water. Sebanyak delapan orang tersangka beserta barang bukti 426 bungkus keripik, 2.022 botol happy water, 10 kilogram bahan baku narkoba, dan alat pembuatnya diamankan petugas dari empat lokasi yakni Cimanggis, Depok; Kaliangking, Magelang; Potorono, Bantul dan Banguntapan, Bantul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement