REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengimbau berbagai fasilitas kesehatan (faskes) di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terkait bahaya virus monkeypox atau cacar monyet. Rumah Sakit, Puskesmas, atau faskes lainnya diharapkan melakukan pemantauan perkembangan situasi penyakit ini.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menjelaskan, faskes dan organisasi profesi kesehatan di Kota Depok dapat meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan penemuan kasus faskes termasuk di instalasi gawat darurat, klinik umum, penyakit infeksi, dermatologi, urologi, obsteri ginekologi, layanan HIV/AIDS. Terutama bagi pasien dengan gejala ruam akut yang memiliki faktor risiko sesuai definisi operasional kasus.
"Juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan proaktif untuk menemukan kasus khususnya di layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS, dan layanan Konseling dan Testing HIV (KT-HIV) dengan melibatkan jejaring komunitas kunci sehingga dapat mengakses layanan kesehatan tanpa stigma dan diskriminasi," jelas Mary Liziawati dalam surat edaran (SE) Dinkes yang beredar.
Mary mengatakan, faskes harus memperkuat kewaspadaan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), meningkatkan kemampuan pelayanan rujukan pada rumah sakit jejaring pengampuan pelayanan penyakit infeksi emerging. Serta menyebarluaskan informasi tentang Monkeypox kepada petugas dan masyarakat.
Faskes juga diimbau untuk melakukan komunikasi risiko sesuai dengan pedoman terutama menyasar kelompok berdasarkan temuan kunci. Serta, terus melakukan koordinasi dengan Dinkes dan laboratorium kesehatan masyarakat setempat mengenai pencatatan dan pengelolaan spesimen.
"Sehingga harapannya tidak ada kasus dan temuan baru untuk Cacar Monyet di Kota Depok dengan berbagai langkah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) bersama faskes dan organisasi profesi kesehatan," ujarnya.