REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, aksi boikot produk pro Israel yang dilakukan masyarakat berpengaruh terhadap realisasi investasi. Hanya saja pengaruhnya tidak besar.
"Ada (pengaruhnya) tapi belum dalam. Itu karena (aksi boikotnya) baru. Jadi ada, sekali pun kecil," ujar Bahlil saat ditanya Republika usai menghadiri Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Meski begitu, ia yakin target realisasi investasi 2023 yang sebesar Rp 1.400 triliun tetap tercapai. Menurutnya, aksi boikot tersebut tidak akan memengaruhi penanaman modal sampai akhir tahun.
"Sampai 2023 saya pikir tidak ada pengaruh apa-apa. Target Rp 1.400 triliun tetap tercapai," ujar dia.