Kamis 09 Nov 2023 20:42 WIB

Nicke Widyawati Minta Universitas Pertamina Siapkan Lulusan dengan Sustainability Skills

Pendidikan bidang energi akan tetap relevan meski dunia ke arah energi berkelanjutan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berbincang dengan mahasiswa Universitas Pertamina. Nicke mendorong generasi muda untuk meningkatkan kompetensinya dalam aspek keberlanjutan (sustainability)
Foto: Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berbincang dengan mahasiswa Universitas Pertamina. Nicke mendorong generasi muda untuk meningkatkan kompetensinya dalam aspek keberlanjutan (sustainability)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Advisory Board Universitas Pertamina (UPER), Nicke Widyawati, yang juga Direktur Utama Pertamina, menyebut transisi energi dan program dekarbonisasi untuk keberlanjutan bumi menghadapi tiga tantangan utama yaitu pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

“Teknologi bisa bekerja sama dengan pihak lain. Bila ada sumber daya dan pasar, maka pendanaan bisa diperoleh. Namun SDM tidak tergantikan, harus SDM Indonesia yang kita kembangkan. Di sinilah Universitas Pertamina harus berperan,” ujar Nicke dalam rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina.

Baca Juga

Menurut laporan LinkedIn Global Skills 2023, kebutuhan global terhadap green skills mencapai 40 persen, namun hanya 13 persen angkatan kerja dunia yang memiliki green skills yang dicari. Kendati pada tahun 2023 terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja bidang sustainability sebesar 12 persen. Nyatanya belum mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan bidang sustainability yang saban tahun meningkat 22,7 persen.

Sementara Prof Ir Tutuka Ariadji MSc, PhD, anggota Advisory Board universitas yang juga Dirjen Minyak dan Gas Bumi KESDM, menyambut baik rencana pembangunan kampus vokasi Universitas Pertamina di IKN. “Pendirian multicampus di IKN akan mendayagunakan kekuatan jejaring Pertamina grup. Universitas Pertamina harus mengoptimalkan proses hilir migas menjadi keunggulan komparatif universitas,” ujar Prof Tutuka.

Rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina yang diadakan pada 25 Oktober 2023 lalu, turut dihadiri oleh Prof Dr Ir Djoko Santoso MSc, PGDip Diab, IPU, Dr Ir Widhyawan Prawiraatmadja, Prof Dr Rer Nat Abdul Haris, MSc, Prof Dr Ir Mochamad Ashari, MEng, IPU, AEng, dan Dr Ir Mulyono, MT, MT.

photo
Advisory Board Universitas Pertamina membahas transisi energi dan pengembangan perguruan tinggi. Sustainability menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa. - (Pertamina)

 

Prof Djoko mengungkap bahwa pendidikan bidang energi akan tetap relevan ke depan, meski dunia menuju ke arah energi berkelanjutan. “Perkembangan ekonomi akan berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar. Akibatnya emisi per kapita juga meningkat. Universitas Pertamina berperan untuk mendidik SDM yang mampu mendukung transisi energi dan dekarbonisasi. Sehingga kita bersama menuju net zero emission,” kata Prof Djoko.

Pada kesempatan yang sama, Nicke Widyawati beserta para Advisory Board juga berbincang dengan mahasiswa. Yuliana Meranti Bofra, mahasiswa peraih beasiswa Sobat Bumi masyarakat adat dari Papua, mengatakan kesempatan dirinya melanjutkan pendidikan di Universitas Pertamina menjadi jalan baginya untuk untuk membangun wilayahnya, Kabupaten Tambrauw, Papua, yang dikenal sebagai kabupaten konservasi.

Selain menjamin kualitas pendidikan inklusif dan merata, Universitas Pertamina juga terus mengupayakan pendidikan berkualitas dengan mengembangkan kurikulum yang berbasis pada learning outcome dan sejumlah program yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk menjawab isu keberlanjutan.

“Melalui penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan, mahasiswa turut dilibatkan dalam kolaborasi riset bersama industri dan pengabdian masyarakat. Mereka juga disiapkan untuk jadi lulusan yang kompetitif melalui program Lulusan Merah Putih, yaitu program penyiapan mahasiswa memanfaatkan kesempatan berkarir di Pertamina grup melalui pelatihan dan mentoring oleh pelaku industri,” kata Rektor Universitas Pertamina, Prof Dr Ir Wawan Gunawan A. Kadir, MS.

Senada, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kompetensi sustainability skills berperan dalam mendukung pencapaian visi NZE Pemerintah Indonesia 2050. "Sejalan dengan fokus di bidang Sustainability ini, Pertamina melalui Universitas Pertamina mendorong penguasaan praktik keberlanjutan dari para mahasiswa, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai NZE," kata Fadjar.

Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina. Universitas Pertamina membuka jalur masuk melalui beberapa kategori seperti Jalur Tes Tertulis, Jalur Tes Nilai Rapor serta Seleksi Berdasarkan Nilai SNBT. Untuk informasi selengkapnya dapat mengakses melalui laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id/

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement